Dari Pegawai jadi Pemilik Kantor, Begini Tips Sukses Karier dari Andre Rahadian
Berita

Dari Pegawai jadi Pemilik Kantor, Begini Tips Sukses Karier dari Andre Rahadian

Bermula dari rencana, diakhiri dengan sabar melalui prosesnya.

Oleh:
Normand Edwin Elnizar
Bacaan 7 Menit

Andre mengaku jaringan sosialnya semakin luas selama terlibat menangani pandemi setahun belakangan. “Awalnya hanya dari kalangan praktisi hukum, lalu saya masuk ke ILUNI UI, lalu di relawan ini banyak orang baru yang saya temui. Ada beragam orang yang siap bergerak maju bersama untuk Indonesia,” Andre menjelaskan.

4. Sabar

Menutup rangkaian pengalamannya, Andre mengajak para junior yang merintis karier meninjau ulang langkah-langkah sejauh ini. Semua usaha harus dilakukan yang terbaik. Selanjutnya adalah sabar menuai hasilnya. “Dari pengalaman saya sendiri, semua ada pilihan. You make the choice, sengaja atau nggak, lalu ada konsekuensi, harus usaha beri effort, give 100 percents. Maksimalkan semuanya dan sabar,” ujarnya.

Tidak ada sukses yang dihasilkan secara instan. Sukses yang sebenarnya selalu membutuhkan waktu untuk diraih. Andre sendiri tidak menduga bahwa ketekunannya bekerja di firma HPRP akhirnya berujung ikut menjadi pemilik. Ia masuk sebagai salah satu pekerja, lalu dipercaya sebagai Partner, melangkah maju sebagai Managing Partner, hingga akhirnya bergabung sebagai equity Partner.

“Mungkin nggak semua selalu terlihat hasilnya sekarang, selalu ada proses. Sesuaikan usaha dengan kapasitas kita kapanpun kita siap,” kata Andre. Selama 26 tahun berkarier, ia ikut berperan dalam transformasi HPRP bergabung dalam jaringan firma hukum global dengan nama baru Dentons HPRP. Kini Dentons HPRP tak sekadar Top 5 di skala nasional namun juga bagian dari jaringan Top Law Firm skala internasional.

Saat ditanya apa pesan khusus untuk junior yang masih di bangku kuliah, ia berpesan, “Kalau nggak suka apa yang dikerjakan, tinggalkan. Nggak akan bawa hasil yang baik untuk jangka panjang. Lakukan yang bisa dinikmati, berikan yang terbaik, ambil kesempatan yang tersedia, siap hadapi segala konsekuensinya, dan sabar dengan prosesnya. Cerita work life balance itu nggak perlu ada kalau kita suka apa yang kita kerjakan. Kalau suka, kita bisa kasih semuanya,” pungkasnya.

Tags:

Berita Terkait