Ditahan KPK, Eks Petinggi Adhi Karya Akui Pemberian Uang
Berita

Ditahan KPK, Eks Petinggi Adhi Karya Akui Pemberian Uang

Uang diberikan kepada sejumlah anggota DPR.

Oleh:
NOV
Bacaan 2 Menit
Ditahan KPK, Eks Petinggi Adhi Karya Akui Pemberian Uang
Hukumonline

KPK kembali melakukan penahanan terhadap tersangka korupsi proyek pengadaan pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Nasional (P3SON) Hambalang, Bogor. Setelah menahan mantan Menpora Andi Alfian Mallarangeng, kini giliran mantan Direktur Operasional I PT Adhi KaryaTeuku Bagus Mokhamad Noor. 

Ketua KPK Abraham Samad mengatakan, tim penyidik sudah mengeluarkan surat perintah penahanan untuk Teuku Bagus. Penahanan pertama akan dilakukan mulai hari ini, Jum’at (15/11) sampai 20 hari ke depan. “Tersangka Teuku Bagus Mokhamad Noor ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba,” katanya.

Penahanan dilakukan usai Teuku Bagus menjalani pemeriksaan sebagai tersangka. Pengacara Teuku Bagus, Haryo B Wibowo menyatakan kliennya merasa diperas oleh mafia proyek. Ia berterima kasih dan berharap kepada KPK supaya bisa mengungkap kasus ini secara mendalam untuk perbaikan iklim di BUMN.

Haryo mengaku Teuku Bagus memang membagi-bagikan uang terkait proyek Hambalang. Namun, ia membantah Teuku Bagus memberikan uang kepada mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. “Itu diberikan ke Pak Indra Jaya. Itu juga bagian dari mafia proyek. Pak Indra Jaya yang mengenal Anas,” ujarnya.

Menurut Haryo, Teuku Bagus sebenarnya hanya diperintahkan seseorang untuk memberikan uang. Meski belum mau mengungkapkan siapa orang yang dimaksud, Haryo menerangkan bahwa mantan Direktur Operasional I PT Adhi KaryaIndra Jaya Manopol pernah meminta uang kepada Teuku Bagus untuk diberikan kepada Anas.

Selain itu, Teuku Bagus juga memberikan uang proyek Hambalang kepada sejumlah anggota DPR. Haryo berpendapat sebagaian uraian dakwaan mantan Kabiro Perencanaan Sesmenpora Deddy Kusdinar sudah benar. “Memang demikian. Saya tidak tahu untuk kongres atau apa. Rencananya memang untuk Anas,” tuturnya.

Sebagaima uraian dakwaan Deddy, “permainan” proyek Hambalang dimulai sejak tahap perencanaan, penganggaran, sampai pengadaan. Bahkan, uang proyek Hambalang disebut mengalir ke kongres Partai Demokrat. Bermula dari penyusunan design dan penambahan Rencana Anggaran Biaya (RAB) P3SON Hambalang.

Halaman Selanjutnya:
Tags: