“Itu kan musyawarah mereka yang menentukan, karena pengurus yang lebih tahu utusan yang akan dikirim. Dia yang pilih. Karena kalau seluruh anggota diminta memilih 25 anggota, agak susah juga mekanisme pemilihannya,” ujar Denny di sela-sela RAC.
Ketika ditanya apakah ini tidak bertentangan dengan mekanisme “one man one vote”, Denny menuturkan bahwa mekanisme ini sudah tepat karena memang sudah disepakati oleh para anggota.
Sesuai Anggaran Dasar
Sebagai informasi, DPC PERADI Jaksel disebut-sebut sebagai DPC PERADI yang memiliki anggota terbanyak di banding DPC-DPC lain di seluruh Indonesia. Tisye menyebutkan bahwa ada 3.654 anggota yang terdaftar di DPC PERADI. Namun, dalam RAC ini, hanya ada 124 anggota yang hadir memberikan suara.
Tisye menjelaskan bahwa RAC sudah berjalan sesuai dengan Anggaran Dasar PERADI, walau banyak anggota yang tidak hadir. Ia menunjuk ketentuan Pasal 34 ayat (6) AD PERADI, yang menyatakan rapat cabang sah apabila dihadiri oleh setengah dari anggota DPC PERADI bersangkutan. Namun, apabila tak mencapai kuorum, maka rapat ditunda selama satu jam, setelah itu rapat bisa dilanjutkan tanpa terikat oleh kuorum.
Salah seorang pengurus DPC PERADI Jaksel, Hernoko D Wibowo mengatakan bahwa acara Rapat Anggota Cabang (RAC) ini juga sudah diumumkan di salah sau media cetak nasional. Ini untuk memenuhi ketentuan dalam AD PERADI yang menyatakan bahwa RAC harus diumumkan di harian nasional 14 hari sebelum pelaksanaan RAC itu.
Berdasarkan pantauan hukumonline, sejumlah advokat senior hadir dalam RAC ini. Di antaranya adalah Luhut MP Pangaribuan (calon Ketum PERADI), Harry Ponto (calon Wakil Ketum PERADI berpasangan dengan Juniver Girsang) dan Thomas Tampubolon (calon sekjen PERADI yang berpasangan dengan Fauzie Yusuf Hasibuan).