Ini Dia Kampus Hukum Terfavorit 2018
Peringkat Kampus Hukum

Ini Dia Kampus Hukum Terfavorit 2018

Pemeringkatan kampus hukum terfavorit berdasarkan penilaian firma-firma hukum besar di Indonesia. Meliputi jumlah lulusan yang terserap di firma hukum hingga kepuasan atas kualitas lulusan.

Oleh:
Norman Edwin Elnizar
Bacaan 2 Menit

 

Hukumonline.com

 

Kelemahan

Firma hukum yang menjadi responden dalam kuesioner ini adalah firma hukum yang termasuk di dalam Daftar 19 Firma Hukum Korporasi Terbesar di Indonesia 2017-2018 versi Hukumonline, dan sebagian lagi adalah yang tercatat dalam direktori kantor hukum regional/internasional. Seluruh firma hukum yang menjadi responden survei ini terdaftar sebagai pelanggan hukumonline.com.

 

Sedangkan fakultas/program studi (prodi) hukum yang tercantum dalam kuesioner ini merupakan fakultas/prodi hukum dengan peringkat/akreditasi A menurut BAN-PT. Namun survei ini juga memberi ruang kepada responden untuk memasukkan kampus hukum lainnya jika terdapat lulusan dari kampus hukum tersebut yang bekerja di firma hukum responden.

 

Hukumonline.com

 

Menurut Nuardi Atidaksa Dito, salah satu pendiri asosiasi Manajer SDM Firma Hukum, metode ini memiliki kelemahan dalam ruang lingkup responden yang disurvei. Kelemahan tersebut adalah tidak mampu memberikan gambaran utuh dalam skala nasional. Selain itu, pilihan firma hukum besar yang semuanya adalah corporate law firm juga membuat hasil pemeringkatan semakin terbatas pada lingkup industri jasa hukum tersebut.

 

“Ini hanya memotret law firm yang ada di ibukota negara saja. Harapannya, Hukumonline yang pembacanya tidak hanya di Jakarta saja bisa memberikan hasil dengan lingkup luas,” ujar Dito yang bekerja di firma hukum AKSET (Arfidea Kadri Sahetapy Engel Tisnadisastra) ini.

 

Didi Dermawan, founding partner dari firma hukum DNC, sebagai salah satu responden juga berpendapat bahwa format kuesioner survei ini kurang efektif. Salah satu kritiknya adalah firma hukum besar yang menjadi ruang lingkup responden seluruhnya berada di Jakarta. Keadaan ini dinilai mengurangi akurasi dari hasi pemeringkatan.

 

“Ada banyak sebab lulusan dari banyak fakultas hukum yang disebutkan dalam kuesioner, khususnya kota-kota yang jauh dari Jakarta, tidak mengirimkan lamaran kerja mereka ke firma-firma hukum tersebut,” pungkasnya. (CR-25)

Tags:

Berita Terkait