Kabinda Papua Gugur Dalam Tugas, Gus Jazil: Tumpas KKB Sampai Tuntas Sebab Tidak Ada Ruang Separatisme di Indonesia
Pojok MPR-RI

Kabinda Papua Gugur Dalam Tugas, Gus Jazil: Tumpas KKB Sampai Tuntas Sebab Tidak Ada Ruang Separatisme di Indonesia

Tidak ada ruang bagi gerakan separatisme di Papua dan wilayah Indonesia lainnya. Bila ada pihak-pihak yang ingin memisahkan diri dengan Indonesia, mereka tidak hanya berhadapan dengan TNI dan Polri namun juga seluruh rakyat Indonesia.

Tim Publikasi Hukumonline
Bacaan 2 Menit
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid. Foto: istimewa.
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid. Foto: istimewa.

Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid menyatakan belasungkawa atas penembakan Kepala BIN Daerah (Kabinda) Papua Brigjen I Gusti Putu Danny Nugraha yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua. 

 

“Mengutuk aksi KKB yang menyebabkan putra terbaik bangsa gugur saat melaksanakan tugas. Semoga amal dan jasa Beliau diterima oleh Tuhan yang Maha Esa,” ujar Jazilul Fawaid, Jakarta (27/4).

 

Pria yang akrab dipanggil Gus Jazil itu merasakan kesedihan atas gugurnya Putu Danny Nugraha.  Itu sebabnya, atas aksi yang dilakukan oleh KKB, Wakil Ketua DPP PKB itu meminta aparat keamanan yang sedang bertugas di Papua untuk lebih waspada dan siaga dari segala kemungkinan yang selanjutnya terjadi. Selama beberapa pekan ini, KKB telah melakukan tindakan brutal tidak hanya kepada aparat keamanan, tetapi juga kepada masyarakat sipil yang menelan banyak korban.

 

Beberapa warga sipil yang telah ditembak mati oleh KKB, yakni guru SMP yang bernama Yonathan Raden, pengemudi ojek Udin, pelajar SMA Ali Mom. Penembakan itu terjadi rentang waktu antara tanggal 9 April hingga 15 April di Kabupaten Puncak.  

 

Dari semakin banyaknya korban, baik dari aparat TNI, Polri, dan warga sipil, membuat Jazilul Fawaid mendorong agar aparat keamanan mengejar pelaku penembakan dan menumpas KKB di Papua secara tuntas. Menurutnya, KKB selama ini telah banyak membuat ketakutan serta menciptakan suasana yang tidak aman, sehingga mengganggu berbagai proses kehidupan masyarakat di sana.

 

“Bila tidak ditumpas secara tuntas mereka akan terus mengganggu keamanan dan semakin menjadi-jadi apalagi setelah Kabinda mereka tembak. Kegiatan ekonomi, pendidikan, dan pemerintahan menjadi terganggu akibat ulah mereka. Dengan semakin tidak terkendalinya keamanan akan mengganggu proses pembangunan tidak hanya di Papua namun seluruh Indonesia,” ujar Gus Jazil.

 

Ia juga menegaskan, KKB berulah dengan tujuan melakukan gerakan separatisme atau ingin memisahkan diri dari NKRI sehingga aktivitas mereka tidak boleh diberi ruang sejengkal tanah pun di Papua.

Halaman Selanjutnya:
Tags: