Kadin Dorong Investor Lakukan Ekspansi
Berita

Kadin Dorong Investor Lakukan Ekspansi

Salah satunya land grabbing.

Oleh:
FNH
Bacaan 2 Menit
Kadin Dorong Investor Lakukan Ekspansi
Hukumonline

Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mendorong pelaku usaha Indonesia menjadi pemain di kancah internasional. Produk lokal diharapkan mampu menjadi unggulan di pasar global dan investor dalam negeri dapat melakukan investasi ke luar negeri.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Kadin Bambang Suryo Sulisto dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kadin di Jakarta, Jumat (25/10). "Memang sulit dan butuh waktu, tapi Kadin mendorong hal tersebut," kata Bambang.

Untuk menuju ke arah sana, Bambang menekankan, pada tahap awal diperlukan langkah dan upaya pengusaha dalam negeri untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri yang sangat besar. Pemenuhan pasar dalam negeri penting dan tetap prioritas. Bambang menjelaskan, bukan hanya sekadar untuk mengurangi impor saja, tetapi juga untuk memantapkan kualitas serta brand image produk yang memenuhi standar internasional.

Jika kedua faktor tersebut terpenuhi, Bambang yakin bukan hanya konsumen domestik saja yang terpenuhi kebutuhannya. Para pembeli dari mancanegara dapat ditarik untuk datang berbelanja ke Indonesia. Ia mencontohkan Pasar Tanah Abang Jakarta. Selama ini, pusat grosir terbesar se-ASEAN tersebut sudah dikenal di beberapa negara ASEAN sebagai pusat grosir produk-produk tekstil. "Indonesia perlu mempromosikan lebih luas pusat-pusat belanja berbagai produk di daerah-daerah lain," jelas Bambang.

Bambang juga memaparkan langkah-langkah besar, berani dan strategis lainnya yakni terkait upaya BUMN untuk melakukan investasi di beberapa negara lain. Beberapa ekspansi investasi yang dilakukan yang sudah dilakukan BUMN adalah pabrik semen di beberapa negara ASEAN dan juga investasi dalam penggemukan sapi di Australia. Kadin berharap BUMN dan investor swasta berani membeli kilang BBM di negara lain, melakukan akuisisi Bank luar negeri serta melakukan investasi di jaringan usaha retail dan lainnya.

Menurut Bambang, langkah semacam itu bukan merupakan capital flight. Pasalnya, langkah tersebut memiliki nilai strategis, baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun untuk melayani pemasaran produk dalam negeri.

"Salah satunya dengan melakukan land grabbing. Negara-negara yang kekurangan lahan subur untuk pertanian sudah banyak yang bertani di negara lain guna memenuhi pangan di negaranya. Contohnya, Korea dan Arab Saudi sudah bertani di beberapa negara Afrika untuk memenuhi pangan negaranya,“ ungkapnya.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait