Ketika KPK Diruwat
Foto Essay

Ketika KPK Diruwat

​​​​​​​Kondisi yang tengah menerpa KPK menjadi alasan peserta aksi khususnya pasca 51 pegawai KPK dinyatakan dipecat lantaran tidak lolos TWK.

Resa Esnir
Bacaan 2 Menit
Foto: RES
Foto: RES

Ada pemandangan yang tak biasa di depan Gedung KPK di Jakarta, Jumat (28/5). Sejumlah perwakilan masyarakat sipil Antikorupsi menggelar aksi dengan tema "Ruwatan rakyat untuk KPK". Aksi ini digelar sekitar pukul 15.20 WIB.

Hukumonline.com

Tema yang dipilih bukan tanpa alasan. Kondisi yang tengah menerpa KPK menjadi alasan peserta aksi khususnya pasca 51 pegawai KPK dinyatakan dipecat lantaran tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).

Hukumonline.com

Ruwatan yang merupakan suatu upacara dengan tata cara tertentu agar bisa membebaskan diri dari nasib buruk itu merupakan bentuk aksi koalisi atas situasi kini yang tengah dialami lembaga antikorupsi tersebut.

Hukumonline.com

Hukumonline.com

Para peserta aksi menggunakan topeng wajah milik empat Dewan Pengawas KPK dan satu orang menggunakan topeng wajah Firli Bahuri. Keempat Dewas itu Tumpak Hatorangan Panggabean, Syamsuddin Haris, Albertina Ho dan Harjono.

Hukumonline.com

Dalam aksinya, koalisi masyarakat membawa sesajen berupa kembang tujuh rupa, kopi, teh, dan rokok kretek yang telah disiapkan. Mereka juga menggelar aksi teatrikal dengan memegang sapu dan melempari keempat Dewas dan Firli dengan bunga.

Hukumonline.com

Sejumlah peserta aksi lainnya memegangi beberapa poster dengan berbagai macam tulisan. Misal, reformasi di ujung tanduk dan lainnya.

Hukumonline.com

"Aksi meruwat KPK sendiri untuk menghilangkan roh-roh jahat dari berbagai kalangan, utamanya pemerintah dan orang-orang di belakanganya terhadap KPK," ujar Perwakilan dari peserta aksi Rakyat Peruwat KPK, Sinta kepada wartawan.

Hukumonline.com

Hukumonline.com

Sinta menyebut situasi KPK saat ini sedang dalam keadaan darurat. Aksi ruwatan ini merupakan bentuk peringatan kepada rakyat dan pemerintah bahwa anak kandung reformasi dalam hal ini KPK harusnya dibersihkan dari niat jahat dan kedaulatan rakyat harus kembali kepada rakyat.

Hukumonline.com

Tak hanya itu, lanjut Sinta, permasalahan KPK bukan hanya terkait tes wawasan kebangsaan (TWK) semata, tapi bermula dari revisi undang-undang KPK tahun 2019 silam.

Hukumonline.com

Sinta mengatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk koalisi masyarakat mendoakan dua gedung KPK sebagai simbol dari semangat pemberantasan korupsi. Ia percaya, dengan doa, KPK akan selalu dilindungi dari energi jahat yang bisa datang kapan saja.

Hukumonline.com

"Publik harus mengetahui bahwa bukan hanya kami yang perlu membersihkan KPK, rakyat juga perlu melakukan itu dengan memberi peringatan bahwa KPK sedang tidak baik-baik saja," tutupnya.

Hukumonline.com

Tags: