Salah satu fungsi KPK adalah di bidang pencegahan. Untuk mengoptimalkan fungsi ini, KPK kerap menggunakan sejumlah media miliknya. Namun sayangnya, Plt Wakil Pimpinan KPK Johan Budi Sapto Pribowo mengatakan, media-media milik KPK di bidang pencegahan itu dinilai kurang berdampak langsung kepada masyarakat.
Untuk itu, kata Johan, KPK sendiri melalukan sejumlah upaya untuk lebih memperkenalkan media miliknya. Salah satunya melalui talkshow. Lewat talkshow, ia berharap, KPK lebih mudah dalam mengedukasi serta melakukan sosialisasi. Para mahasiswa di perguruan tinggi menjadi target KPK untuk diedukasi dan sosialisasi.
”Ini satu dari rangkaian acara KPK memperkenalkan ACCH, memperkenalkan perpustakaan dengan cara talkshow,” kata Johan di Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Rabu (9/9).
Johan mengatakan, media-media yang ada di KPK seyogyanya diperuntukkan bagi mahasiswa. Ia percaya, mahasiswa yang aktif mengakses media KPK tersebut telah mendukung upaya pencegahan yang dilakukan lembaga antikorupsi itu. Media-media itu antara lain majalah Integrito, website KPK (kpk.go.id), situs Anti Corruption Clearing House (ACCH), kanal radio KPK, serta Tv streaming KPK.
“Itu yang sah dan punya KPK. Karena kalau ada yang ngaku-ngaku wartawan KPK itu tidak benar,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Johan, keberadaan media-media milik KPK tersebut bisa dipergunakan untuk kepentingan mahasiswa menyelesaikan tugas dari kampus. Bahkan, bisa juga dipergunakan untuk tugas akhir atau skripsi. Tak hanya itu, lewat media-media itu, mahasiswa bisa belajar mengenai antikorupsi untuk kemudian disosialisasikan lagi kepada masyarakat yang lebih luas.
“Isinya tidak hanya soal straight news, tapi ada berita-berita dan data yang bisa digunakan oleh mahasiswa untuk studi,” kata Johan.