Melihat Kesiapan Indonesia Jadi Tuan Rumah Konferensi Perjanjian Hukum Desain
Berita

Melihat Kesiapan Indonesia Jadi Tuan Rumah Konferensi Perjanjian Hukum Desain

Namun, hingga saat ini negara-negara anggota WIPO belum mencapai kesepakatan dalam perjanjian yang akan mengatur tentang perlindungan terhadap hak kekayaan intelektual atas desain industri itu.

Fitri Novia Heriani
Bacaan 3 Menit

Selama menjadi anggota WIPO sejak 1979, Indonesia telah aktif meratifikasi berbagai perjanjian yang dikelola WIPO dan menjadi anggota ke-100 Madrid Protocol. Terakhir, Indonesia juga telah meratifikasi Traktat Marrakesh untuk fasilitasi akses atas ciptaan yang dipublikasi bagi penyandang disabilitas netra, gangguan penglihatan, atau disabilitas dalam membaca karya cetak serta Traktat Beijing mengenai pertunjukan audiovisual pada Januari tahun ini.

"Ratifikasi tersebut adalah dukungan Indonesia atas sistem kekayaan intelektual global," kata menteri 67 tahun itu.

Lebih lanjut, Yasonna juga mengatakan bahwa komitmen Indonesia terkait pelayanan pendaftaran dan perlindungan kekayaan intelektual tidak terhenti oleh pandemi Covid-19. Hal itu, kata dia, tidak lepas dari inovasi yang dilakukan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham yang menghadirkan sistem pendaftaran virtual.

"Baru-baru ini Indonesia meluncurkan loket virtual LockVid 2020 sebagai bagian dari komitmen pelayanan publik yang prima. Pendaftaran hak paten, merek, dan desain industrial dilakukan melalui aplikasi daring yang disebut IPROLINE," ujar Yasonna seraya menyebut jumlah pendaftaran kekayaan intelektual alami peningkatan di tengah pandemi Covid-19.

Pada kesempatan ini, Yasonna juga menyampaikan apresiasi Indonesia terhadap Dr. Francis Gurry yang telah mengakhiri masa jabatannya sebagai Direktur Jenderal WIPO. Adapun posisinya digantikan oleh Dr. Darren Tang asal Singapura.

"Kami mengucapkan selamat kepada Direktur Jenderal Dr. Francis Gurry atas kepemimpinannya yang luar biasa di organisasi ini. Saya sampaikan apresiasi Indonesia untuk pelayanan dan kontribusinya kepada WIPO dalam 35 tahun terakhir, termasuk 12 tahun pelayanan sebagai Direktur Jenderal," kata Yasonna.

"Selain itu, saya juga ingin menyampaikan selamat kepada Darren Tang atas penunjukan sebagai Direktur Jenderal WIPO yang baru. Anda bisa mengandalkan dukungan tanpa henti dari Indonesia atas misi WIPO terkait kekayaan intelektual," sambung Yasonna.

Sebelumnya, Yasonna sempat menyatakan bahwa Indonesia akan mengajukan calon dalam pemilihan Deputi Direktur Jenderal WIPO. "Perlu saya sampaikan bahwa buat pertama kalinya kita calonkan orang Indonesia sebagai Deputi Direktur Jenderal (WIPO)," ucap Yasonna dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (19/9) lalu.

Ketika itu, Yasonna mengatakan bahwa dirinya dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah sepakat menetapkan kandidat yang akan dicalonkan pada jabatan tersebut. Pencalonan ini, kata dia, akan menjadi torehan sejarah Indonesia dalam keanggotaan di WIPO.

"Mudah-mudahan rencana ini lancar sehingga buat pertama kalinya salah seorang putera Indonesia akan mendampingi Direktur Jenderal WIPO yang baru, menjadi salah seorang deputi," ucap Yasonna.

Tags:

Berita Terkait