Melihat Kualitas Mahasiswa Hukum Lewat Hukumonline Legal Opinion Competition 2023
Terbaru

Melihat Kualitas Mahasiswa Hukum Lewat Hukumonline Legal Opinion Competition 2023

Para peserta diharap menantikan pengumuman 6 tim yang lolos ke babak final pada hari Rabu, 27 September 2023 di Instagram Hukumonline.

Willa Wahyuni
Bacaan 4 Menit
Salah satu Dewan Juri acara Hukumonline Legal Opinion Competition 2023: Law, Technology & Innovation, Dekan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (FH Unpad), Dr. Idris. Foto: WIL
Salah satu Dewan Juri acara Hukumonline Legal Opinion Competition 2023: Law, Technology & Innovation, Dekan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (FH Unpad), Dr. Idris. Foto: WIL

Hukumonline Legal Opinion Competition 2023: “Law, Technology & Innovation” telah memasuki babak penyisihan. Kompetisi ini diperuntukan dan dikhususkan untuk mahasiswa mitra University Solutions Hukumonline guna memberikan wadah bagi mahasiswa/i hukum selaku generasi penerus bangsa di bidang industri hukum untuk mengemukakan pendapat mengenai pandangan mereka terhadap suatu isu yang tengah terjadi di masyarakat dari perspektif hukum.

Babak penyisihan telah dilaksanakan, Selasa (26/9) secara daring yang diikuti oleh 28 tim dari Fakultas Hukum University Solutions Hukumonline. Pada babak ini, ke-28 tim di nilai oleh tiga juri yang berasal dari perwakilan akademisi, praktisi, dan Hukumonline.

Ketiga juri tersebut adalah dari perwakilan akademisi yaitu Dekan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (FH Unpad), Dr. Idris, kemudian perwakilan praktisi yaitu dari Associate Mergers & Acquisition, Technology, Media & Telecommunications Assegaf Hamzah & Partners, Novella Djohan serta perwakilan Hukumonline Partnership & Community Manager, yaitu Dr. Phill. Farah Purwaningrum.

Baca Juga:

Dalam tahap ini, tim yang telah mengirimkan berkas akan diuji kemampuan dan pemahamannya dalam mempresentasikan opini hukum yang telah disusun. Untuk sesi presentasi peserta dibagi ke dalam 3 breakout room, di mana masing-masing breakout room digunakan untuk sesi presentasi tim dengan kasus posisi yang berbeda. Dua tim terbaik dari masing-masing kasus posisi, akan lolos ke tahap final dan kembali diuji kemampuannya untuk menyusun berkas legal opinion.

Hukumonline.com

Media & Telecommunications Assegaf Hamzah & Partners, Novella Djohan, menjadi salah satu Dewan Juri acara Hukumonline Legal Opinion Competition 2023: “Law, Technology & Innovation”. Foto: WIL

Penilaian dewan juri akan menggunakan sistem berdasarkan skor perolehan nilai tertinggi dari dewan juri (majority). Kemudian skor penilaian perolehan nilai dewan juri berkisar antara 0-100 poin, baik untuk penyusunan berkas tahap penyisihan, presentasi peserta tahap penyisihan, penyusunan berkas tahap final dan presentasi peserta tahap final. Keputusan dewan juri ini bersifat mutlak, mengikat, dan tidak dapat diganggu gugat.

“Kegiatan ini sangat bagus ya, bagaimana kita bisa mengetahui perkembangan hukum dan penegakannya saat ini,” ujar juri perwakilan akademisi yaitu Dekan FH Unpad, Idris.

Ia melanjutkan semua peserta membuat Legal Opinion yang sangat baik meski kasus posisinya sederhana yaitu terkait penyebaran data pribadi yang merugikan banyak korban di era keterbukaan informasi saat ini.

“Bagus-bagus sekali ya, memang kasus posisinya relatif sederhana yaitu terkait penyebaran data pribadi yang tentu merugikan pihak korban. Karena foto-foto pribadinya diketahui masyarakat dan tentu merugikan fisik dan psikis pihak korban sehingga korban trauma. Kompetisi ini dapat melihat bagaimana pandangan para ahli hukum yang dalam ini adalah para peserta mahasiswa yang berasal dari banyak Fakultas Hukum PTN dan PTS,” imbuh Idris.

Ia melanjutkan, keseluruhan peserta membuat legal opinion dengan komprehensif, baik dari sisi bahasa maupun substansi yang mengacu banyak prinsip-prinsip hukum dan peraturan perundang-pandangan.

Ia melihat banyak peserta membuat legal opinion secara lengkap, tetapi ada beberapa yang tidak lengkap. Seperti ada peserta yang luput menyebut prinsip hukum atau undang-undang terkait, sebagai contoh tidak menyebut UU No. 30/1999 tentang APS atau luput menekankan saran ke masyarakat untuk berhati-hati dalam berkomentar di media sosial dan saran lainnya.

“Secara keseluruhan bagus dan komprehensif dengan banyak mengutip pasal-pasal yang relevan dari UU ITE, UU PDP, KUHP, KUHPerdata Pasal 1365 dan lain-lain. Kemudian semangat peserta menyampaikan pendapat juga bagus diapresiasi, terkesan mereka sudah menjadi lawyer handal. Bagi para peserta tinggal tunggu pengumuman dari panitia saja nanti,” pungkasnya.

Dalam babak penyisihan, ke-28 tim secara optimal mempresentasikan berkas yang telah lulus di tahap penyusunan berkas sebelumnya. Keseluruhan tim sangat baik dalam melakukan presentasi berkas-berkasnya dan rata-rata para juri memberikan tanggapan yang baik kepada setiap peserta.

“Proses penjurian LO Competition berjalan lancar. Mayoritas tim mempersiapkan dengan baik presentasi mereka, melakukan riset yang mendalam dan mampu mempresentasikan argumentasi hukum dalam LO mereka dengan jelas. Ada tiga tim kuat yang riset regulasinya benar-benar mendalam dan memiliki strategi hukum bagi (calon) klien dalam LO mereka, dan atas tiga tim ini saya salut,” ungkap Farah Purwaningrum perwakilan juri dari Hukumonline.

Nantinya, akan terpilih 6 tim yang akan melakukan presentasi pada tanggal 6 Oktober mendatang. Pada tahap ini, ke-6 tim yang lolos ke tahap final akan diberikan waktu selama 7 hari untuk menyusun berkas legal opinion dengan 1 kasus posisi yang sama.

Pengumuman ke-6 tim akan diumumkan pada Rabu (27/9) esok hari melalui kanal media sosial Instagram Hukumonline dan WhatsApp Group Koordinasi tim. Pada 6 Oktober mendatang, tim yang lolos tahap final akan mempresentasikan kembali pemaparannya yang diikuti dengan sesi tanya jawab dari dewan juri. 

Setiap dewan juri akan memberikan penilaian terhadap masing-masing tim, total perolehan penilaian dewan juri dari masing-masing tim akan diakumulasikan untuk menentukan gelar juara.

Tags:

Berita Terkait