Kehidupan sehari – hari Perdana Saputro atau yang akrab disapa Deno sebagai Corporate Secretary di Bukalapak memiliki banyak perbedaan semenjak adanya pandemi. Kebijakan perusahaannya yang telah menerapkan “Work from Home” ini membuat secara praktek dapat bekerja di mana saja, termasuk bekerja dari rumah. Menurutnya, bekerja dari rumah juga tidak mengurangi produktivitas. Seperti yang diketahui, Bukalapak telah melakukan Initial Public Offering (IPO) pada bulan Agustus, yang juga melibatkan tim Deno turut dalam hal tersebut dan berjalan dengan lancar.
Cara kerja sekarang memang berubah, namun menurutnya tinggal bagaimana kita me-manage hal tersebut di tengah adanya pandemi ini. Hal itu disampaikan oleh Deno mengenai pendapatnya tentang apa yang Ia rasakan selama dua tahun terakhir. Selama bulan Ramadhan sendiri, Deno bersama dengan rekan lainnya di Bukalapak tidak memiliki perubahan jadwal dalam bekerja namun ada sisi yang dapat diambil hikmahnya seperti bersyukur karena tidak perlu merasakan macetnya ibukota saat melakukan pekerjaan ke kantor ataupun balik ke kantor.
Adanya sistem Working from Home juga Deno nikmati karena mendapatkan kesempatan untuk menjadi punya waktu lebih banyak dengan keluarga di bulan puasa ini, mulai dari melakukan sahur hingga berbuka puasa. Tentunya ada Plus minus, salah satunya bisa menjadi lebih dekat dengan keluarga. Namun mobilitas seperti melaksanakan sholat tarawih berjamaah di masjid sempat menjadi terbatas pada bulan puasa dua tahun belakangan ini dan Alhamdulilah sekarang di tahun ini kondisinya berangsur membaik. Forum - forum silaturahmi melalui ajang buka puasa bersama pun menurut Deno menjadi berkurang selama dua tahun belakangan ini dan ada harapan di Idul Fitri kali ini dapat dijadikan kesempatan untuk bersilaturahmi secara langsung, tidak hanya dengan keluarga, melainkan dengan rekan kerja, maupun rekan sejawat lainnya.
Alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia satu ini juga telah menyusun rencana halal bihalal dengan rekan alumni Fakultas Hukum lainnya, katanya saat diwawancarai oleh tim Hukumonline.
Foto: Momen Buka Puasa Bersama oleh Perdana Saputro
Keluarga dan Tradisinya
Pandemi membuat Deno menjadi lebih bersyukur atas nikmat yang telah Tuhan berikan. Ia sempat menuturkan bahwa tidak bertemu dengan sanak saudara maupun rekan sejawatnya selama masa pandemi memang terasa berbeda. Namun makna ini juga dapat diartikan bersyukur karena masih dapat melihat orang-orang terdekatnya berada dalam keadaan sehat hingga hari ini. “awalnya kalau bertemu teman-teman atau saudara terasa biasa aja, tapi saat ini malah jadi lebih excited ingin bertemu mereka karena udah ditempa keadaan pandemi dan senang bisa melihat mereka dalam kedaan sehat baik ketika ketemu secara langsung”, imbuhnya.
Mengenai tradisi, Deno dan keluarga cukup sering untuk melakukan tradisi mudik ke kota Bandung atau Jogja untuk mengunjungi keluarga besar. Selain itu, menu andalan Deno yang dinantikan saat Idul Fitri ialah makan Sayur Labu bundanya dan Sate Goreng Ati sang ibu mertua. Tradisi menarik lainnya ialah saat malam takbiran sebelum pandemi. Sesekali Ia akan keluar bersama dengan keluarga untuk mencari angin segar.
Namun pada tahun ini, Deno dan keluarga memutuskan untuk tetap di Jakarta dikarenakan keluarga terdekat sedang berada di Jakarta, sembari dari itu ia tidak ingin merasakan padatnya arus mudik saat lebaran. Hal yang terpenting menurutnya, ibadah harus lebih fokus dan harus semangat untuk menikmati momen new normal di tahun ini. Pada akhirnya, kesehatan adalah hal yang terpenting baginya untuk tetap connected dengan orang-orang sekitar. Karena tanpa adanya kesehatan yang baik, semua itu sia-sia dan tidak akan terasa nikmatnya.