Napak Tilas Sosok Glenn Fredly di Dunia Hukum, HAM dan Demokrasi
Berita

Napak Tilas Sosok Glenn Fredly di Dunia Hukum, HAM dan Demokrasi

Tipikal musikus yang juga aktivis. Glenn mewariskan semangat keberagaman.

Oleh:
Hamalatul Qur'ani
Bacaan 2 Menit
Glenn Fredly. Foto: Istimewa/Instagram @glennfredly309/@crist.tarigan
Glenn Fredly. Foto: Istimewa/Instagram @glennfredly309/@crist.tarigan

Tak hanya menggema di telinga para penikmat musik, sosok Glenn Fredly Deviano Latuihamallo nyata mengisi relung perjuangan hak asasi manusia, demokrasi, keberagaman hingga upaya pemberantasan korupsi. Kepeduliannya pada kaum yang terpinggirkan begitu membekas, sebut saja penolakannya atas reklamasi teluk Benoa. Hak warga tanjung Benoa dan Aru, Ia suarakan lewat sebuah gelaran konser musik di Hard Rock Café Bali pada Oktober 2013 lalu.

Tak sampai di situ, ia juga terlibat menyuarakan hak petani Kendeng, kasus penghadangan jemaah GKI Yasmin, menggalang dana untuk korban perkosaan bersama Tompi dan Sandhy Sandoro, mengunjungi korban penghilangan paksa 1997/1998, ikut bersama KontraS memperjuangkan kasus pembunuhan aktivis HAM Munir, bahkan diketahui pernah hadir dalam agenda yang digelar Aksi Kamisan. Ada banyak kisah perjuangan dimana Glenn ikut terlibat.

Banyak aktivis yang bahkan mengakui begitu tingginya jiwa humanisme yang dimiliki seorang Glenn Fredly. Direktur LBH Jakarta, Alghiffari Aqsa misalnya. Di laman twitternya, ia turut berbelasungkawa atas wafatnya Glenn. Baginya, Glenn bukanlah sebatas musisi biasa, perjuangan Glenn dalam membantu pengusutan kasus-kasus HAM mulai dari kasus Munir, Tapol Maluku, Tapol Papua dan sebagainya, menunjukkan betapa besar cintanya kepada umat manusia. “Ia bukan sekedar musisi lagu cinta. Ia tunjukkan betul cintanya ke sesama manusia. RIP Glenn,” tulis Alghif.

Kerusuhan yang pecah di Wamena pada akhir September lalu, menyelipkan kekhawatiran tersendiri bagi Glenn. Melalui laman Instagramnya, ia berpesan kepada Presiden Republik Indonesia, Jokowidodo untuk menghentikan pendekatan militeristik dan membebaskan para tahanan politik Maluku maupun Papua. Jauh dilubuk hatinya, ia khawatir korban akibat kekerasan Kembali jatuh di tanah Papua, baik dari sipil maupun militer. Ia mendorong agar pendekatan dialog yang inklusif atas dasar kemanusiaan dan cinta kasih lebih diutamakan dalam pengusutan kasus ini.

“Papua adalah tanah perdamaian yang sudah selayaknya memiliki hak demikian dan cara penyelesaian masalah Papua adalah wajah serta martabat kita semua sebagai Indonesia, Tuhan memberkati kita semua,” tutup Glenn.

Mendulang karir gemilang di pusat kota, bahkan tak membuat Glenn lupa akan kampung halamannya. Begitu besarnya ketimpangan sosial yang disaksikan Glenn di Indonesia Timur kerap Ia suarakan. Najwa Shihab sebagai salah seorang kawan akrabnya menyaksikan betul, betapa tak pernah lelahnya seorang Glenn Fredly berbicara tentang wilayah timur Indonesia. Ia tak kehabisan cara untuk selalu mengingatkan, bahkan Indonesia bukan hanya Jakarta atau pulau Jawa.

Bukan hanya tentang Ambon atau Maluku yang merupakan tanah kelahirannya, tapi seluruh tanjung dan selat, pantai dan bukit, hutan dan desa-desa di seluruh pelosok timur Indonesia. Glenn adalah saksi betapa keberagaman itu masih timpang di sana sini. “Glenn adalah juru bicara dengan suara paling Indah tentang keberagaman Indonesia, dan tugas kita bersama untuk memperbaikinya dengan segala cara yang kita bisa” Ungkap Najwa.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait