Tersangka Traveller Cheque, Paskah Suzetta menilai konstruksi hukum kasus yang menimpanya tidak jelas. Penilaian ini didasarkan dari tuduhan suap yang dia terima. Karena hingga kini belum pernah ada penyuap yang ditetapkan sebagai terpidana atau bahkan tersangka.
"Tuduhan suap itu harus ada dua belah pihak, ada penyuap dan disuap. Nah sekarang sudah berapa lama penyuapnya nggak pernah ditetapkan sebagai tersangka? Ini tidak benar," tutur Paskah sebelum memasuki Gedung KPK Jakarta, Jumat (28/1) untuk menjalani pemeriksaan.
Menurut dia, seharusnya pihak KPK menetapkan tersangka penyuap terlebih dahulu daripada sang penerimanya. Jika ini yang dilakukan, keseimbangan dalam penyidikan kasus lebih baik daripada yang sekarang terjadi. Untuk itu, ia meminta Miranda Goeltom sebagai pihak terkait dalam kasus ini juga diseret KPK sebagai tersangka.
"Ini soal perlakuan yang tidak equal. Dalam kasus ini judulnya Miranda Goeltom, tapi dia nggak diapa-apakan, benar nggak?" ujar mantan Kepala Bapenas ini.
Dari perlakuan KPK, Paskah menilai penyidikan dilakukan secara tebang pilih. Karena dalam 26 tersangka yang terdiri dari beberapa fraksi ini tak sepenuhnya fraksi tersandung kasus. "Kan ada fraksi lain, tapi nggak diapa-apakan. Ini langkah politik. Kalau kita mau konsisten dengan kontruksi UU harus ada pemberi penyuap dan tertangkap tangan," tegasnya.