Laporan QS World University Rankings menempatkan 5 kampus hukum Indonesia dalam peringkat Asia Tenggara. Sementara itu SCImago Institutions Rankings menempatkan 11 kampus hukum Indonesia dalam peringkat Asia Tenggara. Fakultas Hukum Universitas Indonesia tergeser dari peringkat kampus hukum terbaik Indonesia versi dua lembaga pemeringkat internasional itu.
Dua lembaga itu menggunakan metode penilaian yang berbeda. Tinjauan Hukumonline pada portal masing-masing menemukan uraian serupa namun tak sama. QS mengaku penilaian kampus berdasarkan subjek ditujukan pada lima komponen yaitu Academic reputation, Employer reputation, Research citations per paper, H-index, dan International Research Network (by broad-faculty area). Elaborasi lengkap bisa dilihat di sini (https://www.topuniversities.com/subject-rankings/methodology).
Sementara itu, SCImago mengaku menggunakan tiga indikator yaitu research performance, innovation outputs, dan societal impact measured by their web visibility. Elaborasi lengkap bisa dilihat di sini(https://www.scimagoir.com/methodology.php).
Penelusuran Hukumonline mencatat QS World University Rankings berkantor di Inggris. Sedangkan SCImago Institutions Rankings berkantor di Spanyol. QS menerbitkan pemeringkatan pertama tahun 2004, sementara SCImago mulai menerbitkan pemeringkatan pertama pada tahun 2009.
Berikut ini data peringkat Asia Tenggara dari kampus hukum Indonesia berdasarkan pantauan Hukumonline di portal QS World University Rankings dan SCImago Institutions Rankings.
Terlihat bahwa hampir semua kampus hukum Indonesia pada peringkat Asia Tenggara dalam laporan kedua lembaga adalah perguruan tinggi negeri. Laporan SCImago Institutions Rankings memasukkan satu kampus hukum dari Sumatera yaitu Universitas Sumatera Utara dan dua kampus dari Sulawesi yaitu Universitas Tadulako dan Universitas Hasanuddin. Sementara itu, Universitas Muhammadiyah Surakarta menjadi satu-satunya perguruan tinggi swasta Indonesia dalam pemeringkatan. Nah, apakah almamater kampus hukum kamu masuk dalam daftar?