Rayakan HUT ke-30, IKADIN Ziarah ke Makam Para Pendiri
Berita

Rayakan HUT ke-30, IKADIN Ziarah ke Makam Para Pendiri

Visi IKADIN sebagai organisasi perjuangan dan organisasi advokat selalu ditegakkan oleh almarhum Harjono.

RIA
Bacaan 2 Menit
Sejumlah advokat IKADIN saat berziarah ke makam almarhum Harjono Tjitrosoebono, Selasa (10/11). Foto: RES
Sejumlah advokat IKADIN saat berziarah ke makam almarhum Harjono Tjitrosoebono, Selasa (10/11). Foto: RES
Bersamaan dengan peringatan Hari Pahlawan, 10 November, Ikatan Advokat Indonesia (IKADIN) merayakan hari jadinya yang ke-30. Rangkaian ulang tahun IKADIN ini dimulai dengan ziarah ke makam para pendiri.

Makam pertama yang dikunjungi pada Selasa (10/11), adalah makam Harjono Tjitrosoebono, pendiri sekaligus Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) IKADIN yang pertama. Tampak hadir sekitar 15 advokat dan putri bungsu Harjono, Arya Paramita pagi itu. Di tempat persemayaman terakhirnya itu lah dilakukan pembacaan doa dan tabur bunga. Tampak pula sebuah karangan bunga bertuliskan "Lanjutkan Perjuanganmu".

Makam almarhum bisa dikatakan cukup dekat dengan kediamannya di Pondok Labu, yaitu Taman Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut. Lokasi tepatnya di TPU area bawah, Blad 33 Blok AA II Nomor 123. Di area yang tampak lebih rapi dibandingkan dengan TPU area atas, pagi itu hanya makam Harjono yang kedatangan pengunjung.

Ketua Umum DPP IKADIN Sutrisno berkata, “pada kesempatan ini, di samping kami berziarah, berdoa, dan tabur bunga, kami juga ingin mengikrarkan diri bahwa sebagai advokat IKADIN kami akan melanjutkan perjuangan yang sudah dilakukan almarhum Harjono Tjitrosoebono.”

Kami, pengurus DPP IKADIN ke sini itu sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan kepada beliau, ujar Sutrisno. Ketika didirikan IKADIN ini kan satu-satunya organisasi advokat. Kala itu, IKADIN berada di luar sistem pemerintahan dan sering dimata-matai pemerintah saat itu, cerita Sutrisno kepada hukumonline.

Namun karena usaha dan kegigihan Harjono, akhirnya beliau menjadi sosok yang disegani dan IKADIN tetap berdiri, kata Sutrisno. Visi IKADIN sebagai organisasi perjuangan dan organisasi advokat selalu ditegakkan oleh Harjono. “Nah dalam situasi sekarang ini kan advokat-advokat IKADIN yang muda harus bisa mencontoh apa yang sudah dilakukan Pak Harjono ketika itu,” pungkasnya

“Zaman sekarang ini orang disuruh berkorban kan nggak mau. Apalagi disuruh berjuang kalau nggak ada duit. Nah, IKADIN harus mengembalikan marwahnya pada sikap-sikap yang sudah dicontohkan Pak Harjono itu. Kita harus berjuang untuk kepentingan bangsa dan negara tanpa ada pamrih,” paparnya.

Kepergian Harjono menyisakan duka mendalam bagi IKADIN. Menurut Sutrisno, IKADIN kehilangan satu sosok yang tak gentar memperjuangkan tegaknya keadilan dan juga hak asasi manusia di bawah pemerintahan yang otoriter.

Satu cerita yang menarik untuk diketahui, Harjono pergi saat organisasi hendak mencari penerus Harjono dalam kegiatan Musyarawah Nasional Luar Biasa (Munaslub). “Jadi kan di tahun 1999 itu, Pak Harjono memang sudah tua ya, sudah sakit-sakitan. Akhirnya kami membuat Munaslub di Surabaya untuk mencari ketua baru,”ujar Sekretaris Jenderal IKADIN, Adardam Achyar mengatakan.

“Sebelum kami berangkat itu kami pamitan ke Pak Harjono. Eh begitu kami sudah di Surabaya, kami dapat kabar bahwa Pak Harjono sudah berpulang. Jadi lah sebagian dari kami itu kembali ke Jakarta untuk mengikuti proses pemakaman dan Munaslub pun ditunda sehari,” lanjut Adardam.

Saat matahari mulai terik dan prosesi tabur bunga sudah selesai, kerumunan akhirnya bubar. Rombongan advokat melanjutkan perjalanan ziarah mereka menuju makam pendiri lainnya yang juga Ketua Umum DPP IKADIN kedua, Sujono, yang terletak di TPU Pondok Rangon

Kegiatan perayaan ulang tahun ini pun akan dilanjutkan pada Sabtu dan Minggu pekan ini. “Seluruh rangkaian akan dipusatkan di Surabaya. Akan ada diskusi, rapat pimpinan, gerak jalan sehat, dan acara temu kangen. Tidak ketinggalan kami juga akan ziarah ke makam Bung Tomo, icon hari pahlawan 10 November,” papar Sutrisno kembali.
Tags:

Berita Terkait