Saldi Isra Imbau Sarjana Hukum Mampu Transformasikan Bahasa Hukum yang Mudah Dipahami
Terbaru

Saldi Isra Imbau Sarjana Hukum Mampu Transformasikan Bahasa Hukum yang Mudah Dipahami

Tantangan terberat sarjana hukum adalah mentransformasikan bahasa lisan menjadi bahasa tulisan yang mudah dipahami oleh orang bukan dari bidang hukum.

Willa Wahyuni
Bacaan 3 Menit

Baginya, menulis adalah sebuah keabadian, untuk itu ia menekankan kepada penulis untuk terus menulis karena kemajuan teknologi yang tidak bisa dihindari saat ini secara sadar ataupun tidak sadar, pelan-pelan akan menggerus cara menulis yang baik.

“Pastikan kemampuan menulis kita tidak menjadi hilang karena perkembangannya teknologi,” imbaunya.

Ia khawatir jika tidak ada instrumen yang memaksa seseorang untuk terus menulis dengan baik bukan tidak mungkin budaya tulis menulis akan punah. Dan sekarang secara sistemik kehadiran Artificial Intelligence disinyalir akan menggerus secara elementer kemampuan menulis seseorang.

Untuk itu, MK secara konsisten melakukan peluncuran buku setiap tahunnya dan mendorong baik Hakim Konstitusi maupun pegawai di lingkungan MK untuk terus menulis.

“Kami ingin MK bisa menjadi kampus konstitusi, untuk menuju kesitu MK konsisten menerbitkan buku dan jurnal. Setelah ini MK berencana akan mendirikan perpustakaan MK untuk mewujudkan itu,” imbuh dia.

Sekadar informasi, peluncuran buku menjadi agenda rutin MK setiap tahun. Pada tahun 2019 MK meluncurkan 25 buku, pada tahun 2020 meluncurkan 28 buku, tahun 2021 meluncurkan 30 buku, dan pada tahun 2023 MK meluncurkan 34 buku.

Bila diakumulasi buku yang sudah diterbitkan oleh MK sepanjang empat tahun terakhir berjumlah 150 judul buku. MK optimis di setiap tahunnya akan meluncurkan buku yang lebih banyak dari pada tahun sebelumnya.

Tags:

Berita Terkait