The New York Times Gugat OpenAI dan Microsoft Terkait Dugaan Pelanggaran Hak Cipta
Terbaru

The New York Times Gugat OpenAI dan Microsoft Terkait Dugaan Pelanggaran Hak Cipta

The New York Times meminta pertanggungjawaban atas kerugian bernilai miliaran dolar AS atas pelanggaran hak cipta yang dialami. Ini gugatan terbaru dari kasus-kasus serupa terhadap OpenAI dan Microsoft.

Ferinda K Fachri
Bacaan 3 Menit

Gugatan The New York Times ini menjadi gugatan pertama di antara penerbit berita besar yang menentang OpenAI dan Microsoft. Banyak aktor penulis, jurnalis, dan tipe kreatif lainnya yang mengunggah karya mereka di internet takut terhadap AI yang akan mempelajari karya dan materinya untuk disajikan dalam modelnya tanpa kompensasi yang layak.

“Kami menghormati hak pembuat dan pemilik konten dan berkomitmen untuk bekerja sama dengan guna memastikan mereka mendapatkan manfaat dari teknologi AI dan model pendapatan baru,” kata OpenAI dalam pernyataannnya melalui Juru Bicara Lindsey Held kepada CNN

Pihaknya saat ini tengah melakukan diskusi dengan pihak The New York Times. “Pembicaraan kami yang sedang berlangsung dengan The New York Times berjalan produktif dan berjalan maju secara konstruktif, kami terkejut dan kecewa dengan perkembangan ini. Kami berharap dapat menemukan cara yang saling menguntungkan untuk bekerja sama, seperti yang kami lakukan dengan banyak penerbit lainnya,” kata dia.

Dalam gugatannya, The New York Times menyatakan keberatannya begitu mengetahui hasil kerja mereka dipergunakan untuk melatih LLM dari perusahaan AI. Sejak bulan April 2023, seperti dijelaskan dalam publikasi The New York Times, pihak Times memulai negosiasi dengan OpenAI dan Microsoft dalam hal kompensasi yang adil dan memberikan persyaratan perjanjian.

Akan tetapi resolusi tidak kunjung tercapai, dengan klaim Microsoft dan OpenAI bahwa karya Times yang digunakan masih dalam penggunaan wajar yang memberi kemampuan menggunakan materi berhak cipta untuk tujuan transformatif.

“Tidak ada yang transformatif menggunakan konten The Times tanpa pembayaran untuk menciptakan produk yang menggantikan The Times dan menjauhkan dari audiensnya. Karena keluaran model GenAI milik tergugat bersaing dan sangat mirip dengan masukan yang digunakan untuk melatih mereka. Menyalin karya Times untuk tujuan tersebut bukanlah penggunaan yang wajar,” keluh The Times.

Langkah The Times ini lantas dipuji oleh Aliansi Berita/Media yang merupakan kelompok perdagangan yang mewakili lebih dari 2.200 organisasi berita. “Jurnalisme berkualitas dan GenAI dapat saling melengkapi jika didekati secara kolaboratif. Tetapi menggunakan jurnalisme tanpa izin atau pembayaran adalah melanggar hukum, dan bukan penggunaan wajar,” ucap Danielle Coffey, presiden dan CEO aliansi dikutip dari Associated Press.

Tags:

Berita Terkait