​​​​​​​Trimoelja D. Soerjadi, Pengacara Pedesaan Berjiwa Merdeka
Pejuang Keadilan dari Surabaya

​​​​​​​Trimoelja D. Soerjadi, Pengacara Pedesaan Berjiwa Merdeka

Salah seorang advokat kawakan Indonesia yang lebih memilih tetap berkantor di luar Jakarta adalah Trimoelja D. Soerjadi. Sebagian dari kiprahnya di dunia advokat Indonesia akan disajikan dalam beberapa tulisan.

Muhammad Yasin
Bacaan 2 Menit

 

Jika tidak ada aral melintang, pada 7 Januari 2018 Trimoelja memasuki usia 79 tahun. Usia itu menunjukkan pula lamanya kiprahnya di dunia advokat Indonesia. Ketika masih menjadi mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya, Trimoelja magang di kantor advokat bapaknya. Ia juga pernah menjadi anggota legislatif di DPRD Jawa Timur. Ia berhasil menyelesaikan studi hukumnya dalam waktu 22 tahun.

 

Rencana penulisan sedikit terhambat karena setelah sidang Ahok selesai (berkekuatan hukum tetap), Pak Tri kembali menjalani rutinitas sebagai advokat di Surabaya. Meskipun namanya sudah menasional, Pak Tri tetap enggan memindahkan kantor hukumnya ke Jakarta. Pada September lalu, ia menghabiskan waktu 15 hari di rumah sakit untuk menjalani opname. Kondisi Pak Tri terbaring di rumah sakit sempat beredar di media sosial, dan melahirkan simpati teman dan koleganya.

 

Redaksi hukumonline menunggu kondisi Pak Tri membaik untuk meminta waktu wawancara khusus. Gayung bersambut. Lewat Komunikasi telepon genggam, Pak Tri bersedia meluangkan waktu untuk wawancara di kantor hukumnya di Surabaya. Kepada jurnalis hukumonline, Pak Tri menyebut dirinya sebagai advokat pedesaan. Banyak bercerita yang disampaikan Pak Tri tentang perjalanan hidupnya sebagai advokat dan menyampaikan kekhawatirannya terhadap kondisi kepengacaraan Indonesia saat ini. “Kan kelihatan saya kurus ya,” ujar Trimoelja ketika disambangi jurnalis hukumonline.

 

Hasil beberapa kali wawancara itulah yang kami sajikan menjadi beberapa tulisan. Tentu saja hasil wawancara itu masih harus ditambah wawancara dengan orang-orang yang selama ini pernah bekerja bersama, ditambah sejumlah dokumen atau literatur. Jadilah serial tulisan pendek mengenai advokat senior Trimoelja D. Soerjadi. Ia menyebut dirinya sebagai advokat pedesaan dan dalam menjalankan profesinya berpikir merdeka seperti tertuang dalam memoar yang diterbitkan 2014 lalu.

 

Tulisan semacam ini dilandasi harapan agar perjuangan, spirit, dan bagian-bagian hidup yang mengilhami dari tokoh-tokoh hukum bisa diteladani. Dalam konteks itu pula, sebelumnya redaksi hukumonline telah menyajikan serangkaian tulisan tentang tokoh dunia peradilan Bismar Siregar, dan akademisi yang telah menghasilkan puluhan karya di bidang hukum perdata, J. Satrio. Ke depan, tokoh-tokoh lain juga akan mendapatkan porsi sesuai dengan momentum dan ketersediaan bahan.

 

Selamat membaca!

Tags:

Berita Terkait