Rumahku, Bandaraku
Jeda

Rumahku, Bandaraku

Namanya Merhan Karimi Nasseri, lulusan sebuah universitas di Inggris. Sejak tahun 1988, Nasseri makan, tidur dan beraktivitas sehari-hari di Terminal Satu Bandara Udara Charles de Gaulle, Perancis. Sampai sekarang.

Fat
Bacaan 2 Menit
Rumahku, Bandaraku
Hukumonline

Kisahnya dimulai pada tahun 1977 ketika Nasseri diusir dari Iran karena berunjuk rasa menentang Shah Iran. Karena diusir itulah Nasseri tidak mempunyai paspor. Nasseri lari ke Eropa dan selama empat tahun berpindah dari satu ibukota ke ibukota lainnya mencari pengabulan status sebagai pengungsi.

Pada tahun 1981 United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) di Belgia mengabulkan permohonan status political assylum. Dengan status barunya tersebut Nasseri bisa memilih kewarganegaraan Eropa mana saja yang diingininya. Karena salah seorang orang tuanya orang Inggris, Nasseri memilih negeri Ratu Elizabeth itu. Harapannya, masih ada sanak saudaranya di sana.

Namun, Nasseri gagal mencapai daratan Inggris. Pada tahun 1988 koper Nasseri yang berisi dokumen-dokumen pentingnya hilang dicuri di sebuah stasiun kereta api di Perancis. Sekalipun begitu, Nasseri nekat terbang ke London, Inggris.

Tak ayal, petugas imigrasi menolak Nasseri masuk karena tidak mempunyai paspor. Dan kerena tidak mempunyai dokumen apapun yang menerangkan asal usulnya, ia tidak dapat dideportasi. Akhirnya ia dikirim balik ke Perancis.

Di Perancis, Nasseri kembali terdampar di Bandara Charles de Gaulle, Terminal Satu. Dengan bantuan seorang pengacara HAM, Christian Bourget, ia berjuang untuk mendapatkan kembali status pengungsinya.

Pengadilan Perancis akhirnya mengabulkan permohonannya pada tahun 1992. Nasseri dinyatakan sah memasuki Bandara Charles de Gaulle sebagai pengungsi sehingga tidak bisa diusir. Namun, pengadilan tidak dapat memaksa Pemerintah Perancis untuk membolehkan Nasseri menginjak daratan Perancis. Pemerintah Perancis juga menolak untuk memberikan visa transit atau pengungsi kepadanya.

Bourget dan Nasseri kemudian memohon pihak Belgia untuk mengirim dokumen-dokumen tentang status Nasseri yang telah diberikan sebelumnya. Ternyata pihak Belgia menolak dengan alasan Nasseri harus hadir sendiri di Belgia agar mereka dapat memastikan dokumen jatuh ke tangan yang berhak.

Tags: