Gerakan Koin DPR untuk SBY
Jeda

Gerakan Koin DPR untuk SBY

Berawal dari diskusi informal sejumlah anggota Komisi III, termasuk Partai Demokrat.

Oleh:
Ali
Bacaan 2 Menit
Gerakan koin DPR untuk SBY, Foto: Ilustrasi (Sgp)
Gerakan koin DPR untuk SBY, Foto: Ilustrasi (Sgp)

 

Anda tentu masih ingat dengan gerakan “Koin untuk Prita. Ya, gerakan pengumpulan koin itu bertujuan untuk membantu Prita Mulyasari, seorang ibu rumah tangga yang digugat perdata karena menulis email keluhan terkait pelayanan sebuah rumah sakit international. Koin-koin itu sebagai simbol matinya kebebasan atau ketidakadilan bagi konsumen yang mengeluhkan pelayanan rumah sakit.

 

Setelah itu, ada lagi gerakan pengumpulan koin. Kali ini, ditujukan kepadaBilqis Anindya Passa, bayi berusia 17 bulan yang mengidap Atresia Bilier, suatu keadaan dimana saluran empedu tidak terbentuk atau tidak berkembang secara normal. Sayang, Yang Maha Kuasa berkehendak lain. Si mungil Bilqis tidak tertolong lagi.

 

Gerakan mengumpulkan koin, baru-baru ini juga terjadi di DPR. Tepatnya, di luar ruang rapat Komisi III. Saat berlangsung rapat kerja Komisi III dengan Kapolri, ada sebuah kotak sumbangan yang berisi beberapa koin.

 

Jangan bandingkan gerakan mengumpulkan koin ini dengan kasus Prita atau simpati terhadap Bilqis. Yang satu ini memang agak nyeleneh. Koin-koin itu rencananya akan diberikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sempat mengeluh karena gajinya tak naik selama tujuh tahun.

 

“Ini bentuk simpati kami,” ujar Anggota Komisi III Nasir Djamil di DPR, Selasa (25/1).  

 

Nasir menceritakan asal muasal kehadiran kotak itu. Awalnya, Ia bersama dengan Anggota DPR yang lain, Bambang Soesatyo (Partai Golkar), Desmon Mahesa (Partai Gerindra), Syarifuddin Sudding (Partai Hanura), dan Eddy Ramli Sitanggang (Partai Demokrat) berbincang-bincang seputar gerakan koin untuk Presiden SBY oleh masyarakat.   

 

Kala itu, masih berdasarkan penuturan Nasir, sempat terlontar ide untuk membuat kotak amal di Komisi III DPR. Namun, Eddy Ramli yang berasal dari partai yang sama dengan Presiden SBY tentu keberatan. “Janganlah kalian buat seperti itu,” ujar Nasir menuturkan penolakan Eddy terkait ide nyeleneh ini.

 

Usai perbincangan, lanjut Nasir, lima rekan sejawat itu pun meninggalkan ruang rapat. “Eh, ternyata sudah ada kotak koin untuk Presiden SBY. Saya juga tidak tahu itu kotak siapa yang taruh,” ujarnya. Beberapa koin sudah terlihat di dalam kotak. Bahkan, para petinggi Polri yang hadir dalam rapat juga sempat dimintakan sumbangannya itu.

Halaman Selanjutnya:
Tags: