Lion Air Samakan Disabilitas dengan Sakit
Berita

Lion Air Samakan Disabilitas dengan Sakit

Penyandang cacat disyaratkan meneken surat pernyataan menderita sakit sebelum pesawat tinggal landas.

Oleh:
Inu
Bacaan 2 Menit
PN Jakarta Pusat gelar sidang diskriminasi pada penyandang cacat (disabilitas) oleh maskapai penerbangan Lion Air. Foto: SGP
PN Jakarta Pusat gelar sidang diskriminasi pada penyandang cacat (disabilitas) oleh maskapai penerbangan Lion Air. Foto: SGP

Diskriminasi pada penyandang cacat (disabilitas) oleh maskapai penerbangan Lion Air terdengar di ruang sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Pengalaman tak mengenakkan buat mereka terurai ketika mereka bersaksi untuk gugatan sesama disabilitas pada Lion Air.

Perlakuan awak Lion Air pada para penumpang dengan keterbatasan fisik itu merasa cemas saat pesawat lepas landas. “Perasaaan itu muncul akibat perlakuan dari awak kabin Lion Air,” tutur Endang, penyandang disabilitas di Pengadilan Negeri, Jakarta Pusat, Kamis (27/10).

Ibu yang sudah memiliki beberapa cucu ini menceritakan pengalaman terbang bersama Lion Air. Terakhir, penerbangan dari Solo ke Jakarta, pada 1 Oktober 2010. Dia yang kedua kakinya lumpuh sejak usia lima tahun ini mengatakan, sebelum menuju ruang tunggu diminta kru Lion Air menandatangani surat pernyataan.

Permintaan Endang agar kru itu membacakan isi surat awalnya ditolak yang bersangkutan. Tetapi akhirnya dibacakan, yang intinya adalah pernyataan penumpang tengah menderita sakit. Jika surat diteken, apabila sakit yang diderita penumpang bertambah parah, risiko ditanggung sendiri oleh penumpang.

Mengetahui isi surat itu, Endang tentu menolak menandatangani. “Karena saya tidak sakit,” ujarnya pada majelis hakim.

Buntut dari sikap Endang itu, dia tak didampingi satupun kru Lion Air untuk masuk ke pesawat. Ketika Endang menanyakan kenapa dirinya tidak didampingi satu pun kru dari Lion Air, petugas yang ditemuinya hanya menjawab ringan, “Maaf bu, kami lupa.”

Setelah berada di dalam pesawat, kembali desakan untuk meneken surat pernyataan disodorkan pramugari. Sikap Endang tetap sama dengan sebelumnya. “Saya jadi cemas selama penerbangan karena ketidakramahan dan diskriminasi dari kru Lion Air,” ungkapnya.

Halaman Selanjutnya:
Tags: