Dodi Setiawan, seorang anggota Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KP3) Tanjungwangi Polres Banyuwangi jawa Timur melakukan aksi bunuh diri, Rabu (8/2) sekira pukul 16.15 Wib. Aksi bunuh diri dilakukan di kantor KP3.
“Kemarin anggota kita atas nama Briptu Dodi Setiawan melakukan perbuatan bunuh diri,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri M Taufiq kepada wartawan, Kamis (9/2).
Dijelaskan Taufiq, saat itu Dodi bertugas piket di markas KP3 bersama dua rekannya Brigadir Arif Kurniawan dan Brigadir Suyandono. Pada saat bertugas di pos penjagaan, telepon selular Dodi berdering. Dodi pun ke luar pos penjagaan. “Mungkin karena takut pembicaraan didengar, korban ke luar,” ujarnya.
Namun tiba-tiba terdengar suara letusan tembakan dari tempat Dodi mengangkat telepon selularnya. Seketika, kedua temannya yang berjaga itu menghampirinya. Namun, Dodi sudah terkapar dengan posisi duduk dengan luka tembak di bagian pelipis.
Saat ini, Tim Labfor dan Propam Polda Jawa Timur masih melakukan investigasi di kantor KP3 untuk menyelidiki latar belakang aksi bunuh diri tersebut.
“Latar belakang karena tim investigasi dari Propam masih melakukan penyelidikan kita belum bisa mengetahui apa motif dari korban dan faktor dia bunuh diri,” ujarnya.
Dari hasil penelusuran sementara, Taufiq memastikan Dodi bunuh diri dengan menggunakan pistol revolver. Sebenarnya, kata dia, Dodi tidak dipersenjatai dan tidak memiliki izin menggunakan senjata tersebut. Berdasarkan informasi yang dihimpun petugas, Dodi mengambil dari gudang tempat penyimpanan senjata. Soalnya, kunci gudang berada di tempat piket jaga.
“Semua kunci berada di tempat piket, apabila sewaktu-waktu dibutuhkan. Jadi, itu kunci gudang setiap tugas selalu diletakkan di tempat piket. Untuk mengantisipasi apabila ada sesuatu yang tidak diinginkan. Namun, ini disalahgunakan oleh si korban dengan mengambil senjata yang ada di gudang,” pungkasnya.
Info Hukum