Saksi Penuntut Umum 'Untungkan' Afriyani
Berita

Saksi Penuntut Umum 'Untungkan' Afriyani

Pengacara Afriyani bersyukur karena saksi berbicara jujur.

cr-13
Bacaan 2 Menit
Terdakwa Afriyani diruang sidang PN Jakarta Pusat.  Foto: Sgp
Terdakwa Afriyani diruang sidang PN Jakarta Pusat. Foto: Sgp

Awalnya, duduk di kursi pengunjung baris pertama di ruang sidang, Senin (11/6), Maria tampak tenang mencermati keterangan yang disampaikan Adistina Putri Grani. Namun, ketenangan itu berubah menjadi histeria ketika persidangan usai. Di luar ruang sidang, Maria mengamuk. Dia mempersoalkan keterangan Adistina yang dinilai justru meringankan terdakwa.

“Kalau tidak dihukum dengan seadil-adilnya, nyawa dibalas dengan nyawa. Saya tidak takut,” ujar Maria usai persidangan lanjutan kasus tabrakan maut dengan terdakwa Afriyani Susanti, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Untuk diketahui, Adistina adalah rekan Afriyani yang juga berada di dalam mobil Daihatsu Xenia yang menabrak sejumlah pejalan kaki. Adistina juga tengah menjalani proses hukum terkait penggunaan narkotika. Sedangkan, Maria adalah kakak kandung dari (alm) Muhammad Akbar.

Mencermati kesaksian Adistina sepanjang persidangan, Maria wajar saja kecewa. Pasalnya, kesaksian Adistina terkesan meringankan terdakwa. Padahal, status Adistina adalah saksi yang dihadirkan penuntut umum yang lazimnya dihadirkan justru untuk memperkuat surat dakwaan agar tindak pidana yang didakwakan terbukti.

Dalam persidangan, Adistina menuturkan bahwa dirinya bertemu Afriyani di Hotel Borobudur, Jakarta, sehari sebelum insiden tabrakan terjadi. Ketika itu, mereka menghadiri resepsi pernikahan teman. Dari acara tersebut, Adistina dan Afriyani serta beberapa rekan lainnya meluncur ke sebuah kafe di bilangan Cikini.

Adistina sempat pulang terlebih dahulu untuk berganti pakaian sebelum akhirnya menyusul Afriyani dan kawan-kawan dengan mobil sendiri. Ketika di kafe itu, dia mengaku tidak melihat Afriyani menenggak minuman beralkohol. Namun begitu, lanjut dia, di meja tempat mereka berkumpul memang terdapat botol-botol minuman beralkohol.

Setelah dari cafe, Adistina dan Afriyani dengan dua mobil terpisah menuju kampus Institut Kesenian Jakarta. Di pelataran kampus, Adistina dan Afriyani pindah ke mobil Daihatsu Xenia milik Angie untuk menuju sebuah klub malam. Adistina tuturkan, selain dirinya, Afriyani, dan Angie, di dalam Xenia juga ada Arisendi dan Denny Mulyana.

Adistina mengaku lupa tentang siapa yang mengemudikan Xenia ketika menuju klub malam. “Antara dua, Angie atau Afriyani. Saya lupa dan tidak ingat,” ujarnya.

Saat di klub malam, dengan alasan pencahayaan kurang, Adistina juga mengaku tidak tahu apa yang dikonsumsi Afriyani. Adistina bahkan mengaku sama sekali tidak berkomunikasi dengan Afriyani selama di klub malam.

Pulang dari klub malam, jumlah orang yang berada di Xenia tersisa empat orang yakni Afriyani, Arisendi, Adistina, dan Denny Mulyana. Angie, pemilik Xenia, tidak ikut rombongan. Ketika pulang, menurut Adistina, kondisi Afriyani normal-normal saja, tidak sempoyongan.

Tidak hanya kondisi Afriyani, dia lanjutkan, kecepatan Xenia juga masih normal sekitar 40-60 km/jam. Adistina mengaku hanya mengetahui kecepetan Xenia pada saat dirinya masih terjaga. Begitu melewati daerah Harmoni, Adistina tertidur.

Di saat insiden tabrakan itu terjadi, menurut Adistina, semua orang yang berada di dalam mobil berteriak dan ber-istigfar. “Astaghfirullah,” tukasnya. Setelah itu, Adistinamengetahui kondisi mobil sudah miring, dua ban sudah terangkat, dan berhenti di halaman parkir gedung kantor pajak. Kecelakaan ini membuat Adistina luka-luka di bagian kepala.

Menanggapi keterangan saksi, pengacara Afriyani, Efrizal mengaku senang. Menurut dia, apa yang dituturkan Adistina jujur dan tanpa rekayasa. “Ya, Alhamdulillah, saksi ini justru meringankan terdakwa. Jika berbeda dengan BAP, itu karena pada saat di BAP, Disti diarahkan oleh penyidik,” ujarnya usai persidangan.

Dikatakan Efrizal, keterangan Adistina yang mengaku tidak melihat Afriyani menggunakan narkotika atau minuman berakohol adalah benar. Menurut dia, situasi klub malam memang umumnya gelap dan berisik sehingga tidak dimungkinkan untuk mendengar atau melihat orang lain.

Terlebih, Efrizal menegaskan kliennya memang tidak menggunakan narkotika. Dia merujuk pada hasil tes urine Afriyani pertama dengan hasil negatif. “Inilah nanti yang yang akan kita ungkap,” tandasnya. 

Tags:

Berita Terkait