Celetukan Akil Sebelum Ditangkap KPK
Jeda

Celetukan Akil Sebelum Ditangkap KPK

Dilontarkan di grup BBM hingga di dalam ruang sidang.

Oleh:
ASH
Bacaan 2 Menit
Akil Mochtar dikenal dekat dengan kalangan wartawan. Foto: SGP
Akil Mochtar dikenal dekat dengan kalangan wartawan. Foto: SGP

Ketua MK, M. Akil Mochtar, sebelum ditangkap KPK dalam sebuah operasi tangkap tangan (OTT), Rabu (2/10) malam di rumah dinasnya sempat melontarkan beberapa celetukan yang di dalamnya menyebut-nyebut KPK. Entah sebuah firasat, sekedar berseloroh atau yang lain.

Diawali pada Senin (30/9) lalu di sebuah percakapan di dunia maya. Akil yang tergabung di sebuah grup BBM wartawan yang biasa meliput di MK, tiba-tiba mengirim pesan membuka percakapan. “Pada kemana nih, sepi amat?”

Tak berapa lama kemudian beberapa wartawan meresponnya dengan menjawab, “siap Pak Ketua.”

Setelah ada beberapa respon dari wartawan lain, Akil kembali menyahut, ”Ya sudah, bobo dulu ah. Nanti dicokok KPK lagi!”

Kemudian berlanjut pada Selasa (1/10) lalu. Dalam sidang lanjutan sengketa Pemilukada Jawa Timur, Akil sempat berujar kepada seorang ibu yang menjadi saksi dari pasangan Khofifah-Herman.

Saat memimpin sidang itu, Akil sempat berujar, ”Nanti tempo-tempo saya ke Malang, beli kopi di tempat Ibu juga. Hem, siapa tahu lewatkan. Nanti saya bilang ‘lho kayaknya Ibu ini pernah jadi saksi di  MK kan?’, saya berhenti. Kita enggak tahu nasib orang kan,” tutur Akil kepada saksi.

Dia melanjutkan, nasib orang tidak ada yang bisa tahu. “Bisa saja atau malah kebalikan Ibu duduk di sini, saya malah jualan pakai gerobak. Ini nasib kita tidak bisa ada yang tahu. Orang baik-baik hari ini terkenal, tiba-tiba sore ditangkap KPK, selesai. Di republik ini enggak bisa diduga-duga, ya kan?”

Usai persidangan Akil menyempatkan diri berbincang dengan wartawan yang sehari-hari meliput persidangan di MK. Akil memang dikenal dekat dengan para wartawan. Kebiasaan ini seringkali dilakukan hampir setiap sore bersama para pekerja media di pressroom, lantai 2 Gedung MK untuk sekedar bersenda gurau sekaligus dapat “dimanfaatkan” para wartawan untuk menanyakan isu hukum terkini.

Halaman Selanjutnya:
Tags: