Anak buah Hotma Sitompoel, Mario Cornelio Bernardo diperiksa sebagai saksi dalam sidang perkara suap Djodi Supraptman di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (14/11). Mario mengaku mulai bergabung di kantor hukum Hotma sejak 2000.
Hotma merupakan satu-satunya pimpinan di kantor Hotma Sitompoel & Associates. Namun, tanpa melapor dulu kepada Hotma, Mario membuat kesepakatan mengenai lawyer fee bersama Sasan Widjaja, dan Kustanto Harijadi Widjaja.
Mario menjelaskan, awalnya Sasan mendatangi Hotma untuk berkonsultasi terkait permasalahan hukum yang dihadapi Kustanto. Belakangan, Sasan lebih sering berkomunikasi dengan Mario. "Saya, Pak Sasan, dan Pak Kustanto, dan bertemu di MoI," katanya.
Dalam pertemuan tersebut, Sasan dan Kustanto meminta Mario untuk mengecek perkara kasasi Hutomo Wijaya Ongowarsito yang sedang ditangani MA. Mario meminta lawyer fee Rp1 miliar dibayarkan sebagian sebagai komitmen.
Mario langsung mematok harga Rp1 miliar. Menurutnya, besaran fee yang biasa diterima kantor hukum Hotma dalam menangani perkara minimal Rp1 miliar. "Banyak yang menjadi pertimbangan, misalnya kesulitan perkara, transportasi, jarak tempuh, dan uang saku lawyer," ujarnya
Setelah meminta kurir bernama Deden untuk mengambil uang Rp500 juta dari Sasan, Mario bermaksud menransfer fee tersebut ke rekeningnya. Ia juga berniat melaporkan kepada Hotma selaku pimpinan di Kantor Hukum Hotma & Associate.
Nyatanya, sampai Mario ditangkap KPK, fee tersebut belum dilaporkan Mario kepada Hotma. Mario beralasan uang itu ditransfer ke rekeningnya supaya praktis. Namun, keterangan Mario bertentangan keterangan saksi sebelumnya, Reynaldi Sitompul.
Karyawan bagian keuangan kantor Hotma ini menegaskan bahwa pembayaran lawyer fee ditransfer ke rekening Hotma & Associate. Pembayaran tidak boleh dilakukan secara tunai ataupun melalui rekening pribadi para advokat yang bekerja di kantor Hotma.
Sebagaimana uraian dakwaan Djodi, uang Rp1 miliar itu diminta Mario sebagai lawyer fee dan operasional pengurusan kasasi Hutomo. Mario sepakat memberikan Rp200 juta kepada Djodi agar hakim memidanakan Hutomo sesuai memori kasasi jaksa.