Noveleta Putri Ria Dinar:
Model ‘Banting Stir’ Jadi Advokat
Profil

Noveleta Putri Ria Dinar:
Model ‘Banting Stir’ Jadi Advokat

Salah satu pertimbangannya, karena malas jaga makan.

Oleh:
CR-16
Bacaan 2 Menit
Foto: dnc-advocates-at-work.com
Foto: dnc-advocates-at-work.com
Ada yang bilang, dunia selebritis adalah dunia yang menggiurkan sekaligus melenakan. Kehidupan gemerlap dan gelimangan harta konon menjadi daya tarik bagi siapapun, khususnya anak muda, untuk menggeluti profesi di dunia selebritis. Namun, seorang Noveleta Putri Ria Dinar rela mengenyampingkan semua itu demi menjalani profesi advokat.

Wanita kelahiran 16 Juni 1984 itu kini menjadi advokat di DNC Advocates at Work. Di salah satu kantor hukum beken di Jakarta itu, Dinar tercatat sebagai advokat dengan spesialisasi hukum perbankan, hukum perusahaan, dan investasi. Tahun ini adalah tahun keempat Dinar di DNC.   

Dinar mulai mengecap di dunia selebritis dengan menjadi model di Pulau Dewata, Bali. Kala itu, meskipun awalnya sekadar hobi, Dinar yang aslinya berasal dari Bandung, Jawa Barat serius menggeluti dunia peragaan busana (modelling), karena dia merasa ini adalah dunianya. Kurang lebih setahun di Bali, Dinar kemudian hijrah ke ibukota negara, DKI Jakarta.

Dalam perjalanannya, karier Dinar yang pernah memperoleh beberapa penghargaan seperti Juara III Look Model Hunt, Rahadian Yamin, dan Ajang Ajeng, semakin berkembang ke profesi-profesi di luar modelling. Tahun 2006, Dinar menjadi salah satu finalis MTV VJ Hunt, sebuah ajang pencarian bakat untuk menjadi video jockey (VJ) saluran tv musik, MTV.

Selanjutnya, Dinar mencicipi dunia layar kaca dan layar lebar. Di layar kaca, Dinar sempat terlibat dalam film televisi berjudul “Erika” yang disutradarai Molly Surya. Selain film, Dinar juga sempat menjadi host sebuah acara olahraga di stasiun televisi swasta, ANTV. Di layar lebar, Dinar pernah terlibat dalam film “Queen Bee” (2009) dan “Hari Untuk Amanda” (2010).

Kini, semua gemerlap dunia selebritis itu mulai ditinggalkan Dinar. Tawaran untuk main film atau modelling yang datang kepadanya, terpaksa Dinar tolak. Selain, memang berniat fokus, Dinar juga mengaku terlalu sibuk dalam menjalankan profesinya sebagai advokat.

Kepada hukumonline, awal April 2014 silam, Dinar menceritakan kisah awal dirinya mulai berkecimpung dunia hukum. Saat umur 20, kata Dinar, dia diminta oleh orang tuanya untuk memutuskan jalur karier yang akan dipilih. Kala itu, ibunya mengingatkan Dinar agar tekun dan total jika memang ingin menggeluti dunia modelling.

“Pas sudah umur 20 lebih, aku sudah harus mutusin mau (pilih karier, red) yang mana. Waktu itu aku juga sudah malas jaga makan dan menggendut jadi aku nggak mau jadi model lagi,” tutur Dinar.

Sekira tahun 2004, Dinar akhirnya memutuskan untuk kuliah di Fakultas Hukum Universitas Katolik Indonesia Atmajaya, Jakarta. Beruntung, belum rampung kuliah, Dinar mendapat kesempatan bekerja di DNC. Dari sinilah, Dinar mulai berkenalan dengan profesi advokat. Awal berkarier advokat, Dinar mengaku sempat menemui banyak kendala.

“Kesulitannya banyak banget karena sebelumnya aku kerja modelling, beda banget sama dunia hukum. Aku merasa lebih ketinggalan dari pada temen-teman yang lain, mereka dari kuliah sudah ikut ekskul moot court, ALSA, dan lain-lain,” paparnya.

Di kala mulai menikmati profesi advokat, Dinar sempat mendapat ‘godaan’ untuk kembali ke layar kaca. Dinar ditawari main FTV berjudul “Erika”. Dengan alasan mengidolakan sang sutradara, Dinar menerima tawaran itu. Tetapi, demi FTV itu, Dinar terpaksa bolos kerja dengan alasan sakit. Padahal, status dia waktu itu masih dalam tahap training.

“Saat tiga bulan training, aku sempet syuting karena sutradaranya waktu itu sutradara favorit. Jadi aku harus ikut. Jadi sempet nakal juga, ngaku sakit,” kenangnya sambil tertawa. 

Tawaran-tawaran lain seperti menjadi host acara jalan-jalan atau petualangan juga ditolak. Bagi Dinar, ini adalah salah satu wujud komitmennya untuk menjalani profesi advokat.

“Harus ada yang dikorbankan, kalau kata Oprah Winfrey ‘You can have it all. You just can't have it all at once,” kata Dinar mengutip pernyataan Oprah Winfrey, pembawa acara terkenal asal Amerika Serikat.

Di tengah-tengah kesibukannya sebagai advokat, Dinar menyempatkan diri untuk menjalani kegiatan sosial. Dinar sempat berbagi cerita tentang profesinya dalam “Kelas Inspirasi” sebagai bagian dari program “Indonesia Mengajar”. Bersama koleganya di DNC, Gita Syahrani, Dinar turut membidani kegiatan lingkungan “SiDalang”, kreasi daur ulang.
Tags:

Berita Terkait