KPU Gelar Deklarasi Pilpres 2014 Berintegritas dan Damai
Berita

KPU Gelar Deklarasi Pilpres 2014 Berintegritas dan Damai

Penyelenggara dan peserta Pemilu berkomitmen gelar Pilpres berintegritas dan damai.

Oleh:
ADY
Bacaan 2 Menit
KPU Gelar Deklarasi Pilpres 2014 Berintegritas dan Damai
Hukumonline
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar deklarasi Pilpres yang berintegritas dan damai. Menurut ketua KPU, Husni Kamil Manik, masyarakat punya segudang harapan terhadap kedua pasang Calon Presiden dan Wakil Presiden (capres-cawapres) yang maju dalam Pilpres 2014. Karena itu, penting bagi seluruh pemangku kepentingan berkomitmen menjaga pelaksanaan Pilpres 2014 agar berintegritas dan berlangsung dengan damai.

Husni mengatakan masyarakat Indonesia menginginkan kompetisi yang ada dalam Pilpres dapat diikuti secara nyaman. Selain itu kedua pasang capres-cawapres dituntut menawarkan ide dan gagasan yang lebih brilian, dan mampu menghadirkan program kerja sesuai harapan masyarakat.

Adu ide lebih bermakna jika pelaksanaan Pilpres 2014 menghasilkan proses Pemilu yang substantif. Untuk mewujudkan penyelenggaraan Pilpres yang berintegritas dan damai, kata dia,  diperlukan dukungan yang ditunjukan dari tindakan yang dilakukan capres-cawapres, seperti mengucapkan tutur bahasa yang sejuk dan menggugah masyarakat.

“Mari kita hindari berbicara hal-hal yang sebenarnya tidak diinginkan masyarakat seperti hoax, sampah atau lebih parah lagi fitnah,” kata Husni dalam acara Deklarasi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 yang Berintegritas dan Damai di Jakarta, Selasa (03/6).

Sebagai penyelenggara Pemilu, Husni menyebut KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sejak awal berkomitmen menjunjung tinggi integritas. Sehingga independensi penyelenggara Pemilu terjaga. Tapi, jika ada jajaran penyelenggara Pemilu yang menyalahgunakan wewenangnya atau berpihak pada salah satu peserta Pemilu, Husni berjanji akan mengambil tindakan tegas.

Namun Husni mengatakan komitmen dari penyelenggara Pemilu saja tidak cukup untuk mendorong terwujudnya Pemilu yang berintegritas. Oleh karena itu dibutuhkan komitmen dan peran aktif berbagai pihak terutama peserta Pemilu.

Selaras hal tersebut Husni mengingatkan masa kampanye resmi akan berlangsung mulai 4 Juni sampai 5 Juli 2014. Jadwal itu telah diatur sebagaimana amanat UU No. 42 Tahun 2008 tentang Pilpres.

Pada kesempatan yang sama Ketua Bawaslu, Muhammad, mengatakan kesuksesan Pemilu tanggung jawab semua elemen bangsa. Bukan hanya KPU dan Bawaslu sebagai penyelenggara Pemilu. Untuk mewujudkan kesuksesan itu ia mengimbau kepada kedua pasangan capres-cawapres agar jangan saling mencari-cari kesalahan. Kemudian ngotot melaporkannya ke Bawaslu. Menurutnya, kedua kandidat itu harus saling membenahi dan melengkapi sehingga mendapat sambutan hangat dari seluruh masyarakat.

Dalam melakukan tugasnya mengawasi pelaksanaan Pemilu 2014, Muhammad menjelaskan Bawaslu menekankan pada pencegahan atas terjadinya pelanggaran Pemilu. Bawaslu tidak akan mencari kesalahan yang dilakukan peserta Pemilu. Baginya suksesnya Pemilu dapat dilihat dari upaya pencegahan yang berjalan efektif. Tapi jika ada yang melanggar aturan, ia berjanji Bawaslu akan bertindak tegas. “Kami tegas terhadap setiap pelanggaran tapi santun menjalankan aturan,” ujarnya.

Pasangan capres-cawapres nomor urut satu, Prabowo Subianto (Prabowo)-Hatta Rajasa (Hatta), berjanji mewujudkan Pemilu yang berintegritas dan damai. Menurut Prabowo hal itulah yang diinginkan masyarakat Indonesia dalam penyelenggaraan Pemilu. “Kami pasangan Prabowo-Hatta dan seluruh koalisi menyatakan ikut serta dalam kampanye Pilpres yang bersih, sejuk dan tidak melakukan hal negatif,” ucap Prabowo.

Pasangan capres-cawapres nomor urut dua, Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK), menginginkan Pilpres yang bermartabat, berintegritas dan tanpa kecurangan, dan tidak ada kampanye hitam, kekerasan atau intimidasi. “Pilpres harus kita tunjukan sebagai kegembiraan politik bukan ketakutan,” urainya.

Jokowi berharap dalam masa kampanye Pilpres semua pihak merasa gembira. Sebab demokrasi yang dibangun adalah menyejahterakan, bukan mencelakakan. Mengingat dalam Pilpres 2014 hanya ada dua pasang kandidat ia mengimbau semua pihak untuk menyerahkannya kepada rakyat. Sehingga siapapun yang terpilih nanti, itulah yang dikehendaki rakyat. “Menghargai apa yang dikehendaki rakyat,” pungkasnya.
Tags: