Dekan Leiden: Mahasiswa Indonesia Pekerja Keras dan Serius
Berita

Dekan Leiden: Mahasiswa Indonesia Pekerja Keras dan Serius

Cukup senang dengan performa mereka.

Oleh:
ALI
Bacaan 2 Menit
Dekan Leiden Law School, Rick Lawson. Foto: RES
Dekan Leiden Law School, Rick Lawson. Foto: RES

Dekan Leiden Law School, Belanda, Rick Lawson mengaku secara umum cukup senang dengan performa mahasiswa-mahasiswa Indonesia di kampusnya. Ia menilai bahwa mahasiswa-mahasiswa hukum asal Indonesia bertipe pekerja keras dan serius.

“Semuanya memang tergantung. Beberapa dari mereka ada yang luar biasa, ada yang sangat baik, ada juga yang masih mengalami kesulitan dengan Bahasa Inggris, tapi secara keseluruhan, kami cukup senang dengan kehadiran mahasiswa Indonesia,” ujarnya kepada hukumonline, Kamis (5/6).

Selain masalah bahasa, lanjut Rick, kesulitan yang dialami oleh mahasiswa Indonesia adalah cara mengajar di kampus hukum universitas Leiden itu. Di kampus ini, dosen bertanya cukup banyak kepada mahasiswa dan mencoba membangun suasana debat di dalam kelas, tetapi bagi mahasiswa Indonesia cara mengajar seperti ini masih dianggap baru.

“Beberapa di antara mereka butuh waktu untuk beradaptasi dan mengembangkan cara baru dalam belajar ini,” tuturnya.

Rick mengaku bukan ahli pendidikan Indonesia, tetapi dia mengaku menemukan beberapa perbedaan cara mengajar di Belanda dan Indonesia, khususnya di bidang hukum. “Salah satunya, tentu Bahasa Inggris. Kami menggunakan Bahasa Belanda untuk kelas mahasiswa asal Belanda, tetapi Bahasa Inggris untuk mahasiswa internasional,” jelasnya.

Lebih lanjut, Rick menjelaskan mahasiswa Indonesia harus menukar bahasanya ke Bahasa Inggris dan belajar bagaimana untuk menulis ujian atau tugas dalam bahasa Inggris. Selain itu, tantangan lainnya adalah di kampus hukum Belanda cukup banyak diajarkan bagaimana mengkaji putusan pengadilan.

“Kami banyak melihat kasus-kasus atau putusan pengadilan. Kami memang mengajarkan doktrin (pendapat ahli hukum), teori, buku-buku, tapi kami juga menililai hal-hal praktis (kasus atau putusan,-red) juga sangat penting,” sambungnya.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait