Ini Merek Tas dan Perhiasan Favorit Pengacara Pasar Modal
After Office

Ini Merek Tas dan Perhiasan Favorit Pengacara Pasar Modal

Dari Louis Vuitton hingga jam Rolex. Penampilan bisa sebagai sarana untuk meyakinkan klien.

Oleh:
Maria Prameswari
Bacaan 2 Menit
Ana Sofa Yuking (kiri) dan Jennifer Tumbuan (kanan). Foto: MAR (Edit: RES)
Ana Sofa Yuking (kiri) dan Jennifer Tumbuan (kanan). Foto: MAR (Edit: RES)
Advokat pasar modal kerap dianggap sebagai advokat yang 'tajir'. Klien-klien kaya yang mereka dampingi tentu berbanding lurus dengan gaya penampilan mereka. Ini bisa dilihat dari penampilan sejumlah advokat perempuan dalam acara buka bersama Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM), Kamis lalu (17/7).

Berbagai merek terkenal menghiasi tubuh para advokat-advokat perempuan ini, dari tas bermerek Louis Vuitton hingga gaun rancangan Christian Dior.

Jennifer Tumbuan, salah seorang partner dari Tumbuan & Partners (T&P), tampil dibalut gaun hitam elegan dari designer terkenal Christian Dior. Jennifer terlihat tampil kasual, tanpa meninggalkan kesan formal sebagai pengacara.

“Saya pilih dress Dior ini karena ini santai tapi keren dan pas kebetulan aja pas, modelnya bisa untuk kerja juga bisa di pakai untuk acara resmi juga, bisa juga untuk acara semi formal. Jadi bisa dipakai untuk berbagai occasion (acara),” jelas Jennifer kepada hukumonline.

Tak hanya itu. Gaya Jennifer terlihat semakin lengkap dengan menenteng tas Louis Vuitton dan jam tangan Franck Muller, yang keduanya sama-sama berwarna merah.

Jennifer punya alasan sendiri mengapa dirinya memilih tas LV. Menurutnya, merek Louis Vuitton ini abadi sehingga dapat dipakai terus menerus. Selain itu, juga karena tas jenis ini bentuknya cukup besar sehingga bisa menampung segala macam. Ia mengaku bahwa tas yang dikenakannya ini adalah salah satu dari koleksinya yang berjumlah lebih dari sepuluh tas.

Meski memiliki banyak koleksi tas, tetapi hanya ada satu tas yang menjadi favorit Jennifer. Yakni, tas karya desainder terkenal Perancis, Coco Channel. Menurut Jennifer, tas favoritnya ini memiliki desain klasik dan bisa dipakai di segala jenis acara.

Sedangkan, untuk sepatu, Jennifer memilih sepatu bermerek Clarks. Ia merasa nyaman menggunakan sepatu yang tidak licin ini, meski berhak tinggi. Untuk jam tangan, Jennifer mengaku menggemari jam berwarna merah Franck Muller yang dikenakan pada acara tersebut.

“Kalau masalah jam tangan, aku tidak melihat merek tapi modelnya. Bahkan sampai jam tangan Swatch yang harganya tidak terlalu mahal tapi modelnya lucu saya pakai untuk acara santai, jadi lebih melihat modelnya bukan mereknya, sama seperti tas,” jelas Jennifer.

Jennifer mengaku selalu ‘menjaga’ penampilan di setiap acara, terutama ketika ia bekerja. Ia mengaku menggunakan penampilan dengan cara smart style (gaya pintar), karena semuanya dipilih sesuai dengan acara yang dihadiri. Ia menyatakan bahwa dengan berpenampilan rapi, maka bisa meyakinkan klien.

“Cermin pribadi dari seseorang kadang-kadang dapat dilihat dari penampilannya,” tuturnya.

Jennifer mencontohkan ketika dia harus mempresentasikan sesuatu kepada klien. “Kalau klien lihat penampilan kita tidak rapi, nanti dia akan mempertanyakan, ini saja masalah penampilan diri sendiri berantakan bagaimana mau mengerjakan pekerjaan secara rapi,” tambahnya.

Managing Partner dari Yuking & Co, Ana Sofa Yuking punya gaya sedikit berbeda. Ia senang memadukan unsur tradisional dalam penampilanya. Ketika ditemui hukumonline, Ana mengenakan dress hitam dengan selendang dari kain tradisional khas Turki, serta tas Fendi warna merah muda.

“Saya justru biasanya bawa tas dengan unsur batik tapi karena sebelum kesini meeting dulu saya perlu tas yang lebih resmi sedikit,” jelas Ana.

Ana mengaku bukan penggemar tas bermerek, tetapi lebih karena fungsinya. Jadi biasanya Ana membeli tas karena modelnya bagus dan bisa memuat banyak barang seperti ipad, alat-alat kantor dan dokumen-dokumen penting. Ana mengatakan tas yang dipilihnya hari ini adalah satu dari koleksi tasnya yang hampir mencapai 20 tas.

Meski memiliki banyak tas, Ana mengatakan hanya memiliki dua tas favorit, satu adalah tas Louis Vuitton berwarna merah, dan satu lagi adalah tas batik dengan unsur kulit ular.

Di acara itu, Ana juga terlihat mengenakan jam tangan bermerek Aigner. Namun, ia mengaku bahwa jam yang dikenakannya saat ini bukan pilihannya, tetapi karena dikasih oleh seseorang.

“Pengacara perempuan itu banyak sekali dapat hadiah pernak-pernik jam tangan, anting kalung, pokoknya yang kecil-kecil lucu-lucu. Hari ini kebetulan saya pakai ini juga bukan pilihan saya tapi dikasih,” jelas Ana.  

Selain pakaian, tas, dan jam tangan, Ana juga gemar menggunakan perhiasan. Penampilannya terlihat lengkap dengan berlian berupa anting, kalung, gelang dan cincin.

Ana mengatakan sama seperti kebanyakkan perempuan, dirinya memang sangat menyukai perhiasan, terutama berlian karena perhiasaan yang satu ini melambangkan keabadian. “Diamond (berlian, red) identik dengan awet, mewah tapi tergantung model. Kalau untuk momen  seperti ini kita pakainya yang minimalis yang tidak terlalu ngejreng (mencolok, red),” jelasnya

Lebih lanjut, Ana mengatakan sebagai pengacara perlu memperhatikan penampilan. Pasalnya, pengacara mewakili identitas klien, sehingga bila pengacaranya berpenampilan tidak meyakinkan tentu klien akan kurang merasa nyaman. Hal ini tidak hanya berlaku kepada pengacara, tetapi juga untuk semua orang yang bekerja di bidang jasa.

“Tetapi penampilan bagus itu tidak harus mahal, tetapi rapi, elegan dan tidak terkesan seperti penyanyi dangdut,” ungkap Ana.

Sedangkan, Helena Adnan dari firma hukum Andan Kelana Haryanto & Hermanto lebih suka mengenakan pakaian bernuansa hitam. “Gaya saya pokoknya black and simple (sederhana dan bewarna hitam) pakain saya kebanyakan black karena bikin keliatan kurus,” papar Helena sambil tertawa.

Ditemui hukumonline, Helena megenakan gaun hitam pendek berpotongan sederhana. Ia melengkapi penampilannya dengan tas hitam dari Longchamp dan jam tangan Rolex.

Helena mengatakan memilih tas Longchamp karena tas tersebut memiliki bahan yang lebih ringan dan modelnya besar sehingga muat untuk menampung banyak barang. Tas yang dipakai Helena hari itu adalah tas favoritnya di antara koleksi tasnya yang melebihi sepuluh.

“Tas ini favorit, saya enak ditenteng karena sekarang tidak bisa lagi bawa tas yang berat-berat. Capek soalnya, tas berat-berat kayak LV dan lain-lain berat,” ungkapnya. 

Helena juga berpendapat sebagai pengacara penampilan penting karena jika kurang rapi maka klien tidak akan senang. 
Tags:

Berita Terkait