Liburan Hakim, Dari Bikin Putusan Hingga Asah Batu Cincin
Utama

Liburan Hakim, Dari Bikin Putusan Hingga Asah Batu Cincin

Ada yang berwisata sambil mempelajari kehidupan masyarakat setempat.

Oleh:
Hasyry Agustin
Bacaan 2 Menit
Sejumlah hakim usai bersidang (Ilustrasi). Foto: SGP.
Sejumlah hakim usai bersidang (Ilustrasi). Foto: SGP.

Hakim sering diberi gelar sebagai “wakil tuhan” ketika memimpin persidangan. Namun, di kehidupan sehari-harinya, layaknya manusia biasa, mereka juga butuh liburan. Nah, para hakim di Indonesia ternyata memiliki hobby liburan yang unik, dari tetap membuat putusan hingga mengasah batu akik.

Wakil Ketua Pengadilan Negeri Kisaran Sumatera Utara, M Djauhar Setyadi mengaku sering menghabiskan waktu liburnya dengan membuat putusan. Ia mengatakan kegiatan seperti membaca buku sampai dengan merumuskan putusan seringkali tidak dapat selesai di waktu kerja, sehingga harus diteruskan walau pada saat liburan.

“Liburan biasanya untuk bikin putusan ataupun membaca buku. Kalau saya sering misalanya liburan sering ke kantor untuk membuat putusan dan mengoreksi berita acara. Karena hari hari biasa juga kita lebih banyak waktu untuk sidang, kalau ada waktu secara khusus membuat putusan jadi memang harus dimanfaatkan,” ujarnya kepada hukumonline melalui sambungan telepon, Jumat (22/5) lalu.

Selain untuk membaca buku dan membuat putusan, Djauhar juga suka mengisi liburan dengan wisata-wisata keliling daerah penempatan bersama dengan pegawai honorer. “Kadang mengajak honorer yang masih bujang untuk keliling naik sepeda motor untuk ngebolang. Meskipun ada mobil dinas, kita nggak pakai, supaya lebih flexible ya naik motor,” ujarnya.

“Sebenarnya ingin ke Danau Toba, tapi belum ada kesempatan. Jadi selama di Kisaran baru sekitar kabupaten yang masih masuk wilayah hukumnya kisaran, masih sekitar situ,” tambahnya lagi.

Bukan hanya Djauhar, Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Utara Lilik Mulyadi juga mengaku kerap menngisi liburannya dengan membuat putusan. Namun selain itu, dia juga memanfaatkan waktu liburannya untuk membuat tulisan. Lilik memang dikenal sebagai hakim yang sangat produktif menulis buku.

“Kalau liburan panjang ke Bali nengok keluarga. Kalau liburan pendek biasanya baca buku dan buat tulisan, juga baca disertasi, ngajar. Pernah sekali-sekali naik gunung. Mahasiswa pinter, pengacara pinter, jaksa pinter, kalau hakimnya tidak pinter bagaimana. Jadi waktu libur itu merupakan kesempatan untuk memperdalam ilmu juga sekaligus mengejar ketinggalan dari tekhnologi,” jelasnya.

Tags:

Berita Terkait