HBT, ’The Next PPAKH Host’
Berita

HBT, ’The Next PPAKH Host’

AKHH usul agar peraturan kompetisi bisa diperjelas lagi.

Oleh:
CR-19
Bacaan 2 Menit
Penampilan Billy Simpson dalam acara penutupan PPAKH XXI di GMSB, Minggu (20/9). Foto: CR-19
Penampilan Billy Simpson dalam acara penutupan PPAKH XXI di GMSB, Minggu (20/9). Foto: CR-19
Usai sudah rangkaian kegiatan pada Pertandingan Persahabatan Antar Konsultan Hukum (PPAKH) ke XXI tahun 2015. Berakhirnya PPAKH XXI berarti rampung pula tugas kantor Adnan Kelana Haryanto & Hermanto (AKHH) menjadi panitia penyelenggara. Sesuai tradisi yang berlaku selama ini, panitia penyelenggara PPAKH digilir dengan cara melakukan pengundian di acara penutupan.

Dalam acara penutupan PPAKH XXI yang digelar di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta, Minggu (20/9), proses pengundian dipimpin langsung oleh Ketua Panitia, Mahesa Rumondor. Hasilnya, Hiswara Bunjamin & Tanjung (HBT) terpilih sebagai Ketua Panitia Penyelenggara PPAKH XXII yang akan digelar tahun 2016.   

“Kita baru tahu dan dapat ini, nanti masih perlu konsultasi ke para partner dan senior dulu,” kata Dirga Putra dari HBT ketika ditanya hukumonline bagaimana rencana konsep penyelenggaraan PPAKH XXII.

Sementara itu, Mahesa menyodorkan beberapa masukan agar penyelenggaraan PPAKH berikutnya berjalan lebih baik. Menurut dia, peraturan PPAKH seharusnya dibuat lebih jelas agar tidak dipersoalkan oleh para peserta. Misalnya saja terkait dengan peraturan yang membedakan pemain profesional dengan pemain non-profesional.

”Ada peserta yang masih menanyakan mengenai peraturan administrasi. Di PPAKH ada ketentuan pemain yang lawyer dan non lawyer. Dari tahun ke tahun suka ada beda persepsi,” sebut Mahesa.

Kedepan, Mahesa berharap agar persyaratan mengenai pemain profesional dan non-profesional itu diatur secara lebih jelas. Katanya, yang disebut pemain profesional itu adalah pemain yang bergelar sarjana hukum. Sedangkan peserta yang bukan bergelar sarjana hukum dianggap pemain non-profesional.

“Dari kami kita mau usul beberapa peraturan yang harus dibuat lebih jelas. Karena di PPAKH inikan persahabatan, jadinya lebih banyak musyarawah,” jelasnya.

Kurang Meriah
Sementara itu, beberapa partisipan PPAKH XXI memberikan penilaian mereka seputar penyelenggaraan PPAKH XXI yang baru saja berakhir. Associate dari Hanafiah Ponggawa & Partners (HPRP), Omar Syarief Smith menilai penyelenggaraan PPAKH XXI masih kurang dibandingkan PPAKH edisi-edisi sebelumnya. Misalnya, dari sisi bintang tamu.

“Ya kuranglah dari tahun-tahun sebelumnya. Dulu ada Naif, ada The Groove. Sekarang kurang meriah dari tahun-tahun lalu, penyelenggaraannya kurang meriah,” ujar salah satu pemain andalan HPRP untuk cabang sepakbola ini.

Untuk penutupan PPAKH XXI, panitia menghadirkan Billy Simpson, sang juara acara pencarian bakat, The Voice Asia. Berdasarkan pantauan langsung hukumonline, Billy yang menyanyikan beberapa lagu cover serta lagunya sendiri itu cukup menghibur para hadirin.

Kolega Omar, Dinne Gatari Chairandi berpendapat sebaliknya. Bagi Dinne, PPAKH XXI justru lebih bagus dari tahun sebelumnya. Atmosfer kompetisi PPAKH XXI, menurutnya, lebih menantang, salah satunya karena kehadiran dua lawfirm baru yang menjadi partisipan PPAKH XXI.

”Menurut saya tahun ini jauh lebih bagus, lebih menantang. Karena perebutan juara umum lebih ketat jadi effort kita untuk jadi juara umum jadi lebih besar. Dua lawfirm baru, itu juga menantang karena mereka juga termasuk salah satu lawfirm yang hebat juga lah,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, PPAKH XXI dimeriahkan dengan kehadiran ’warga baru’. Mereka adalah Hermawan Juniarto sama Ivan Almaedah Baeli dan Firmansyah (IAB & F). Selain HJ dan IABF, dalam PPAKH tahun ini ada juga kantor Makes & Partners dan Oentong Suria & Partners (OSP) yang kembali berpartisipasi setelah sempat absen.
Tags:

Berita Terkait