14 Catatan Laporan Kepolisian Jessica di Australia
Berita

14 Catatan Laporan Kepolisian Jessica di Australia

Mayoritas laporan berasal dari Patrick O’Connor.

FNH
Bacaan 2 Menit
Salah satu sesi sidang pembunuhan berencana dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso. Foto: RES
Salah satu sesi sidang pembunuhan berencana dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso. Foto: RES
Majelis hakim kasus pembunuhan berencana Wayan Mirna Salihin memberikan waktu kepada Penuntut Umum dan Tim Kuasa Hukum terdakwa Jessica Kumala Wongso untuk menghadirkan saksi atau ahli tambahan untuk menguatkan argumentasi masing-masing pihak.

Dalam persidangan yang digelar Senin, (26/9) di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, pihak kuasa hukum Jessica menghadirkan ahli hukum pidana dari Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakrta, Mudzakkir. Sebaliknya, penuntut umum menghadirkan John Jesus Torres, anggota Australian Federal Police. (Baca juga: Fisiognomi Lombrosso di Sidang Kopi Bersianida).

John memberikan keterangan mengenai catatan pihak kepolisian Australia terkait Jessica selama berada di Australia. Berdasarkan data yang dimiliki Kepolisian Australia, ada 14 catatan laporan ke pihak kepolisian menyangkut nama Jessica.

Pertama, laporan 5 Juni 2008, Jessica melaporkan pencurian barang miliknya yang terjadi di stasiun kereta di Sydney. Kedua, laporan 23 Maret 2014 yang ditangani kepolisian di Sydney yang melibatkan uji nafas acak. Menurut John, uji nafas acak ini merupakan kegiatan operasi polisi yang menghentikan kendaraan lalu menguji nafas pengendara untuk menguji terkait alkohol yang digunakan oleh pengendara.

Polisi menemukan kandungan alkohol dalam tubuh Jessica saat mengendarai kendaraan bermotor. “Atas kejadian tersebut, ada surat panggilan dari pengadilan (Australia) kepada Jessica karena melanggar UU Perhubungan Darat,” kata John di muka persidangan.

Ketiga, laporan 28 Januari 2015, dibuat berdasarkan panggilan telepon dari mantan kekasih Jessica, Patrick O’Connnor. Patrick melapor ke polisi karena Jessica mengancam akan bunuh diri dengan pisau. Polisi datang ke alamat apartemen dan bertemu dengan Jessica. Saat itu, lanjut John, Jessica membenarkan pernah mengatakan apa yang dilaporkan John, tetapi ia tidak sungguh-sungguh ingin melakukannya.

Polisi menemukan pisau dapur di dalam apartemen. “Polisi datang dan Nona Wongso mengakui ancaman tersebut, tapi tidak benar-benar melakukan tindakan tersebut. Kemudian ambulans dihubungi oleh polisi dan Nona Wongso secara sukarela ikut untuk pemeriksaan psikologis. Setelah ini tidak ada keterangan lebiih lanjut,” jelas John.

Keempat, laporan 29 Januari 2015, pihak kepolisian mendapat telepon dari petugas ambulans. Seseorang bernama John mengkhawatirkan orang lain bernama Jessica. Setelah polisi mendatangi alamat yang dilaporkan, pihak ambulans melaporkan Jessica mengancam akan menyakiti diri sendiri. Ancaman dikirim melalui email kepada pihak ketiga. Lgi-lagi, Jessica dibawa ke RS untuk dilakukan penilaian psikologis.

Kelima, laporan 22 Agustus 2015, pria bernama Patrick kembali menghubungi kepolisian, terkait tabrakan kendaraan bermotor yang dikemudikan seseorang bernama Jessica. Saat itu, Jessica adalah pengemudi satu-satunya yang menabrak sebuah tempat yang menyebabkan kerusakan pada sisi depan dan belakang mobil. Akibatnya, Jessica mengalami cidera retak pinggul, luka lutut sebelah kiri dan memar pada paru-paru kanan. “Diambil contoh darah Jessica, pihak kepolisian Australia menemukan konsentrasi alkohol yang tinggi,” tutur John.

Polisi menduga Jessica melanggar UU Transportasi karena mengemudi di bawah pengaruh alkohol dengan konsentrasi tinggi, dan mendapatkan surat dari pengadilan di Australia. John meyakini bahwa Jessica belum menghadiri persidangan yang digelar pada 26 Februari 2016.

Keenam, laporan 26 Oktober 2015, Patrick melaporkan ancaman percobaan menyakiti diri sendiri dari seseorang bernama Jessica dengan menggunakan karbondioksida. Patrick menjelaskan kondisi Jessica sedang berada di bawah pengaruh alkohol dan obat. Polisi mendatangi apartemen Jessica dan tercium bau karbondioksida. Setelah dilakukan pemeriksaan sekeliling apartemen, pihak kepolisian menemukan sebuah panggangan  di kamar tidur.

Saat pihak kepolisian meminta penjelasan dari Jessica atas tindakannya, Jessica menyatakan dirinya frustasi karena kasus pidana kecelakaan kendaraan bermotor yang menimpanya. Jessica kemudian bersedia dibawa ke RS Royal Prince Alfred untuk dilakukan pemeriksaan.

Ketujuh, laporan 15 November 2015, juga dari Patrick karena kekhawatirannya atas Jessica yang mengancam akan bunuh diri lewat pesan singkat. Saat itu, posisi Jessica tidak diketahui tetapi berada di dekat air. Kepada polisi, Jessica mengaku depresi karena belum menerima singkat dari Patrick ketika mereka janjian bertemu. Pada kasus ini, kata John, pihak kepolisian memanggil Tim Kesehatan Mental untuk menilai kesehatan jiwa Jessica karena beberapa laporan terakhir polisi menemukan upaya Jessica untuk menyakiti diri sendiri.

“Polisi melakukan pemeriksaan kamar Jessica ditemukan botol Scotch besar di bawah tempat tidur dan pisau besar di atas tempat tidur. Saat ditanya terkait dua benda itu Jessica mengaku tak tahu mengapa dua benda itu ada di dalam kamarnya. Ia mengaku punya permasalahan berjalan saat tidur,” ungkap John.

Kedelapan, laporan Patrick pada 16 November 2015. Patrick melaporkan pesan singkat Jessica yang menyatakan akan menyakiti dirinya sendiri. Saat itu, polisi kesulitan menemukan Jessica sehingga terpaksa meminta bantuan petugas pemadan kebakaran untuk mendobrak pintu apartemen Jessica. Petugas menemukan Jessica sedang tidur, baik-baik saja dan tidak sedang mengkonsumsi apapun. Polisi hanya menemukan obat-obatan. Lagi-lagi, Jessica mengakui ancaman tersebut tetapi tidak benar-benar akan melakukannya.

Kesembilan, laporan Patrick pada 21 November 2015. Kali ini ia mengaku mendapatkan pesan singkat dari Jessica yang menyatakan akan bunuh diri. Polisi menemukan Jessica dalam keadaan mabuk dan menemukan sebotol wisky di samping tempat tidur.

Saat dilakukan pemeriksaan di apartemen Jessica, polisi menemukan tiga surat. Satu surat untuk Patrick, berisi pernyataan Patrick yang bersalah atas kematian Jessica. Dua surat lagi untuk keluarga yang ditemukan sejumlah uang, dan surat untuk rekan-rekan kerja sebagai ucapan selamat tinggal. “Polisi percaya ini adalah surat-surat bunuh diri,” kata John.

Kesepuluh, laporan Patrick pada 24 November 2015, yang mengkhawatirkan Jessica melakukan tindak kekerasan. Patrick meminta perintah penjauhan dari Jessica karena hubungan dengan Jessica sudah berakhir, Jessica memiliki masalah kesehatan jiwa serius, dan Jessica terus menghubungi dirinya, bahkan disertai dengan ancaman menyakiti diri sendiri. Ancaman juga ditujukan kepada teman wanita Patrick melalui facebook, dan menghubungi keluarga Patrick. “Patrick takut akan menghubungi teman-teman dan tempat kerja, khawatir keselamatannya dan teman-teman karena Jessica yang tidak stabil,” cerita John.

Kesebelas, berkaitan dengan laporan lain mengenai permintaan penjauhan dan pengekangan Jessica terhadap Patrick. Pada 25 November 2015, laporan dibuat terkait persyaratan yang harus dipenuhi untuk penjauhan terhadap Jessica.

Keduabelas, laporan 25 November 2015, Patrick menghubungi polisi terkait dengan kerusakan kendaraan bermotor miliknya yang diparkir dekat apartemen Jessica. Patrick mencurigai Jessica. Namun setelah polisi melakukan penyidikan, tidak ditemukan bukti Jessica penyebab kerusakan kendaraan bermotor Patrick.

Ketigabelas, laporan 29 November 2015, atasan Jessica, Kristin menghubungi polisi dan melaporkan Jessica tidak datang ke kantor. Dalam laporannya, Kristin khawatir Jessica bunuh diri karena ia mengetahui percobaan bunuh diri sebelumnya untuk menyakiti diri sendiri. Saat polisi mendatangi kediaman Jessica, ditemukan kondisi kamar yang berantakan dan bathub berisi air hangat kuku. Polisi mencoba mencari tahu keberadaan Jessica kepada tetangga namun tidak  menemukan hasil.

Keempatbelas, laporan 15 Desember 2015, terkait pengekangan dan penjauhan Jessica dari Patrick. Pengadilan menerbitkan penetapan sementara agar Patrick dan Jessica berjauhan.
Tags:

Berita Terkait