Serunya Bimbingan Kerja Profesi Hukum Ala Hukumonline
Utama

Serunya Bimbingan Kerja Profesi Hukum Ala Hukumonline

Menghadirkan pemateri berkelas. Tak hanya diikuti alumni yang masih fresh, tetapi juga yang rela ‘cabut’ kelas.

Oleh:
Norman Edwin Elnizar
Bacaan 2 Menit
Para peserta pelatihan hukumonline. Foto: HOL
Para peserta pelatihan hukumonline. Foto: HOL
Menyandang gelar Sarjana Hukum (SH) adalah penantian bagi setiap mahasiswa Fakultas Hukum dalam perjalanan studi sepanjang semester. Ketika akhirnya berhasil melewati sidang skripsi dan dinyatakan lulus, senyum sumringah sang sarjana akan menghiasi hari-hari hingga tiba upacara wisuda. Sayangnya senyum ini bisa hilang manakala belum mendapatkan pekerjaan. Sehari setelah wisuda, pertanyaan ‘kerja dimana nanti?’ Akan datang bertubi-tubi.

Faktanya, tak sedikit mahasiswa yang lupa merencanakan profesi apa yang akan dijalani setelah lulus. Mungkin saja sudah punya rencana tapi kurang bahkan belum mempersiapkan langkah-langkah mencapainya hingga mendapat gelar SH. Alhasil, penyandang SH akan gelisah berhari-hari merenungi langkah apa yang harus ditempuh untuk menjalani hidup baru.

Biasanya berbekal portofolio dan pengetahuan terbatas para fresh graduate terjun bebas atau trial & error mengirim berkas lamaran ke berbagai firma hukum, perusahaan, atau lowongan profesi hukum apa saja.  Mereka yang lulus dari perguruan tinggi ternama dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tinggi umumnya cepat lolos tahap administrasi untuk tahap wawancara. Namun IPK tinggi tak menjamin pasti lolos. Banyak yang gagal saat diwawancara antara lain akibat minimnya pengetahuan tentang profesi yang dilamar.

(Baca juga: Siapa Bilang Sarjana Hukum Tak Bisa Berkarir di Industri Asuransi? Simak Peluang Ini).

Untuk membantu para fresh graduate inilah Hukumonline Training Center untuk pertama kalinya menyelenggarakan Pelatihan bertema “Bimbingan Kerja Untuk Fresh Graduate Hukum” di Jakarta pada 29-31 Agustus 2017. Tidak hanya para sarjana baru, mahasiswa tingkat akhir pun diundang hadir mengikuti pelatihan ini. Bersama para profesional handal berpengalaman puluhan tahun, berbagai profesi hukum di sektor hukum bisnis dikupas tuntas dalam pelatihan selama tiga hari.

Managing Partner dari firma hukum Assegaf Hamzah & Partners (AHP), Bono Daru Adji bersama salah satu senior associate AHP, Muhammad Renaldi Zulkarnain, memaparkan seluk-beluk pekerjaan corporate lawyer serta tips dan trik menjalaninya. AHP adalah salah satu firma hukum terbaik Indonesia yang beberapa kali meraih penghargaan tingkat Asia.

“Penamaan ini berdasarkan praktek yang muncul di dunia komersial saja, yang membedakan antara corporate lawyer dengan lawyer yang mengurus perorangan,” jelas Bono mengawali presentasinya.

Berbagai jenis pekerjaan serta ruang lingkup bidang industri yang ditangani oleh corporate lawyer dijelaskan Bono berdasarkan pengalamannya selama lebih dari dua puluh tahun berpraktek. Dengan pemaparan mengenai pengetahuan dasar serta keahlian teknis yang dibutuhkan dalam dunia praktek corporate lawyer, Renaldi melengkapinya dengan materi etika dasar serta good conduct dalam profesi ini. Simulasi rekrutmen junior associate atau advokat baru di AHP juga diberikan kepada para peserta pelatihan ini dengan mendiskusikan contoh kasus yang biasanya diberikan saat sesi wawancara. Lalu, Bono berbagi tips agar sukses saat menjalani wawancara rekrutmen di sebuah firma hukum.

(Baca juga: Mengenal Peran Legal Counsel Perusahaan Tambang dan Tantangannya).

Para peserta kali ini datang dari fresh graduate dan mahasiswa tingkat akhir sejumlah kampus luar Jakarta seperti Universitas Udayana (Unud) Bali, Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Universitas Brawijaya (UB) Malang, Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Universitas Padjajaran (Unpad) dan Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung. Tidak ketinggalan  peserta asal Jakarta dari Universitas Trisakti, Universitas Bina Nusantara, Universitas Katolik Atma Jaya, dan Universitas Indonesia.

Dimas Ari Wicaksono, asal UGM, menyatakan ketertarikannya pada pelatihan ini karena materi yang diberikan tidak pernah diberikan selama perkuliahan. “Dulu kan lebih ke masalah teori. Workshop ini membantu gambaran penerapan praktek dalam kasus konkrit. Saya menikmati sekali, mencerahkan,” jelasnya.

(Baca juga: Mau Jadi Kurator? Simak Cerita Para Kurator Ini).

Lain lagi Zerry Akbar, fresh graduate asal Unair yang secara khusus hadir dari Surabaya karena tertarik dengan para narasumber. “Pengalaman dari expert, kaliber sekali, (pelatihannya) cukup melampaui ekspektasi saya,” ujarnya kepada hukumonline di akhir sesi pelatihan.

Berkaitan dengan corporate lawyer yang biasa melayani klien perusahaan, diperkenalkan pula profesi in house counsel atau bisa disebut penasehat hukum internal dalam perusahaan yang juga memberikan jasa hukum bagi perusahaan. Biasanya mereka bertugas di divisi hukum khusus yang bekerjasama lintas divisi untuk menangani berbagai keperluan perusahaan dalam urusan hukum. Pada sesi ini dihadirkan Saradesy Sumardi Country Legal Counsel perusahaan multinasional 3M Indonesia.

Sebelum bekerja untuk 3M, Desy, demikian ia biasa disapa, telah berprofesi sebagai in house counsel di berbagai perusahaan multinasional lainnya selama belasan tahun. Desy memaparkan dengan pengalamannya bagaimana in house counsel bekerjasama lintas unit mulai dari HRD, Internal Audit, Compliance, Corporate Secretary, hingga langsung berurusan dengan jajaran Direksi. Dijelaskan pula jenis-jenis dokumen perusahaan yang harus dipahami dalam menjalankan peran sebagai penasehat hukum bagi perusahaan. Desy juga memberikan simulasi khusus bagi peserta mengenai kasus hukum yang biasa ditangani in house counsel dalam perusahaan.

(Baca juga: Mengenal Jack Chen, In House Counsel Google yang Tuna Netra).

Para peserta juga disajikan pemaparan mengenai teknis kerja corporate lawyer dalam berbagai jenis kasus oleh Arief T.Surowidjojo. Partner sekaligus pendiri dari kantor hukum Lubis Ganie Surowidjojo (LGS) yang telah mewarnai praktek hukum bisnis Indonesia sejak 1985. Sebagai seorang senior dalam dunia hukum bisnis, Arief menggambarkan sisi lain praktek corporate lawyer agar tetap menekankan pentingnya integritas moral dalam membela kepentingan klien.

“Selalu berpikir bahwa semua tindakan anda bukan kepentingan anda, bukan kepentingan orang lain, tapi kepentingan klien anda, sepanjang itu memenuhi moral,” ujar Arief.

Ia juga memaparkan seluk beluk kontrak yang biasa ditanganinya beserta pengalaman pribadi menjalani tantangannya. “Kalau mau bersih, bersih sekalian, jangan tanggung,” pesannya.

Salah satu peserta lulusan Universitas Brawijaya (UB) dan Tilburg University Belanda, M. Fadra, mengaku puas, “Beyond my expectation, saya nggak menyangka akan seintensif ini. Kita tahu ada beberapa kursus di luar sometimes they didn’t meet your expectation. Ketika di sini saya kaget, speakernya “gila-gila” banget, nggak main-main, langsung partnernya diundang!” ungkapnya.

Peserta lain, Sinta Sriwijaya, adalah mahasiswi tingkat akhir yang baru memulai skripsi dan mengaku sengaja “cabut” kelas perkuliahan untuk menghadiri sesi pelatihan ini. “Kenapa saya pengen banget ikut, narasumbernya luar biasa, lawfirm yang pengen dimasukin,” katanya.

Menurut Sinta, pengarahan tentang dunia profesi hukum yang tersedia di kampusnya masih minim baik berupa workshop maupun dalam sesi konsultasi khusus.

Pelatihan ini juga mengenalkan peserta dengan bisnis proses utama yang biasa ditangani baikcorporate lawyer maupunin house counsel yaitu legal due diligence. Muhammad Kadri, Managing Partner sekaligus pendiri firma hukum AKSET (Arfidea Kadri Sahetapy-Engel Tisnadisastra) ini memaparkan jenis-jenis legal due diligence, tujuan serta lingkup dari berbagai jenis legal due diligence, hingga teknis menyusun penyusunan laporan legal due diligence.

Grace dan Debora, dua mahasiswi semester VII dari perguruan tinggi negeri di Surakarta, merasa pelatihan ini sangat banyak memberikan ruang diskusi untuk memasuki dunia profesional yang mereka minati. Yang paling mereka sukai adalah adanya sesi simulasi kasus yang didiskusikan para peserta bersama para narasumber. Begitu pula tanggapan Edo, fresh graduate dari Semarang yang mengaku para pembicara sangat terbuka memancing partisipasi tanpa ada sekat yang membuat mereka segan untuk bertanya,”Saya kira bakal ada sekat, tapi pesertanya nanya apapun pasti dijawab, bagus,” katanya.

Sesi akhir dari pelatihan ini menghadirkan Director of Legal and Corporate Secretary PT Vale Indonesia Tbk., Ratih D. Amri untuk menjelaskan seluk-beluk pekerjaan Corporate Secretary. Perusahaan multinasional yang telah beroperasi di Indonesia sejak 1968 ini telah ditangani Ratih sejak pertama kali divisi hukumnya dibentuk pada tahun 2005. Jabatan Ratih akhirnya mencapai puncak karir saat ini sebagai in house counsel merangkap Corporate Secretary Vale Indonesia. Profesi yang menurut Ratih sangat cocok diisi orang hukum ini banyak berkaitan dengan pelaksanaan good corporate governance. Ia memaparkan berbagai kualifikasi dan keahlian yang dibutuhkan untuk meniti karir sebagai Corporate Secretary, terutama di perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Materi khusus dari tim Hukumonline adalah teknik menyusun ringkasan dan analisis peraturan, khususnya untuk membuat legal memo yang diberikan langsung oleh Manajer Penelitian dan Analisis Hukum divisi Hukumonline English, Robert Sidauruk bersama dengan salah satu analis hukum, Ricky Pratomo.

Tertarik ikut pelatihan ini? Jangan lewatkan Pelatihan Hukumonline “Bimbingan Kerja Untuk Fresh Graduate Hukum” batch selanjutnya!
Tags:

Berita Terkait