Pesan Perdamaian dalam Monumen Merpati Perdamaian Kota Padang
Pojok MPR-RI

Pesan Perdamaian dalam Monumen Merpati Perdamaian Kota Padang

Tujuannya menggelorakan semangat persatuan dan kesatuan.

RED
Bacaan 2 Menit
Foto: Humas MPR
Foto: Humas MPR

Dari Monumen Merpati Perdamaian Muaro Lasak Kota Padang kembali dikumandangkan pesan persatuan dan perdamaian. Kali ini lewat sosialisasi Empat Pilar MPR dengan metode Pagelaran Seni Budaya tradisional Minangkabau. Pagelaran seni budaya adalah satu metode sosialisasi Empat Pilar, selain lomba cerdas cernat (LCC). FGD, ToT, Debat Konstitusi, Kemah Empat Pilar, dan berbagai metode lainnya.

 

Dua tahun lalu, tepatnya 2016, pada saat Monumen Merpati Perdamaian ini diresmikan, tercatat perwakilan dari 36 negara di dunia hadir, dan menggelorakan semangat perdamaian ke seluruh dunia. Semangat persatuan dan kesatuan dalam keberagaman juga digelorakan dari Monumen Merpati Perdamaian melalui kegiatan Sosialisasi Empat Pilar dengan metode Pagelaran Seni Budaya, Sabtu (8/9).

 

Selaku tuan rumah, Walikota Padang  Mahyeldi Asharullah, mengatakan, Kota Padang telah beberapa kali menjadi tuan rumah even internasional untuk perdamaian dunia. Hari ini, kata Mahyeldi, berlangsung peristiwa penting yang dihadiri tamu luar biasa, anggota MPR dari Jakarta. Tujuannya, menggelorakan samangat persatuan dan kesatuan.

 

Mewakili  pimpinan MPR,  Hermanto  membuka secara resmi Pagelaran Seni Budaya tradisional Minang ini. Selain Walikota Padang, juga hadir dalam acara ini anggota MPR Fraksi Demokrat Guntur Sasono, anggota MPR Fraksi Hanura Capt. Djoni Rollindrawan, pejabat dari Bappenas Dewi Soetijaningaih dan Ahmad Khafi Ghana, pejabat SKPD dan Forkompimda Kota Padang, serta para tamu undangan dan masyarakat.

 

Dalam sambutannya, Hermanto menyatakan, Sumatera Barat  kaya dalam hal kegiatan menggelorakan perdamaian dunia. Monumen Merpati Perdamaian yang dibangun dalam rangka Multilateral Naval Exercise Komodo 2016 ini, menurut Hermanto, salah satu bukti kita melaksanakan perintah Pembukaan UUD NRI Tahun 1945, yakni Indonesia turut serta menciptakan  perdamaian dunia.

 

Kalau kita cernati, kata Hermanto lebih lanjut, sosialisasi Empat Pilar dengan metode pagelaran seni budaya ini adalah cara untuk mengungkapkan semangat kesatuan dan persatuan. Karena seni adalah rasa, dan itu sejalan dengan nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.

 

Oleh karena itu melalui  soaialisasi Empat Pilar melalui seni budaya ini harus terus dikembangkan. “Melalui seni budaya kita harus betul-betul memahami nilai-nilai Empat Pilar dalam keberagaman,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait