Zulkifli Kampanyekan Friendly Competition ke Menwa Jayakarta
Pojok MPR-RI

Zulkifli Kampanyekan Friendly Competition ke Menwa Jayakarta

Sangat penting mendidik pemuda-pemuda dengan latihan dan didikan soal wawasan kebangsaan diharapkan akan tumbuh generasi penerus yang rasa cinta kepada bangsa, negara serta menjaga persaudaraan sesama anak bangsa.

RED
Bacaan 2 Menit
Foto: Humas MPR
Foto: Humas MPR

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan sambangi kegiatan Kemah Kebangsaan para anggota Resimen Mahasiswa (Menwa). Bertema 'Bersatu Dalam Perbedaan' yang diikuti sekitar 500 an anggota Menwa perwakilan berbagai perguruan tinggi se Jabodetabek, di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, Jumat (26/10).

 

"Saya melihat mereka luar biasa kedisiplinannya dan sangat cinta tanah air. Memang sangat penting mendidik pemuda-pemuda seperti ini. Dengan latihan dan didikan soal wawasan kebangsaan diharapkan akan tumbuh generasi penerus yang rasa cinta kepada bangsa, negara serta menjaga persaudaraan sesama anak bangsa," katanya.

 

Menurut Zulkifli, munculnya pemuda-pemuda Indonesia yang tangguh serta memiliki wawasan kebangsaan kuat maka diharapkan bakal mampu bertahan. Yakni dari berbagai potensi masalah. Seperti, tahun politik 2019 mendatang yang luar biasa potensi konfliknya.

 

Zul menyarankan agar pemuda-pemuda tidak terlibat dalam medan panasnya politik. Dia menekankan pemilihan anggota legislatif dan pemilihan presiden 2019 merupakan pesta demokrasi per lima tahun. "Hal rutin dalam demokrasi kita. Mari kita kampanyekan 'Friendly Competition seperti 'Teletubbies' saling berangkulan serta dalam bertarung yang diadu adalah konsep dan gagasan," ujarnya.

 

Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu  mengingatkan bahwa yang harus diwaspadai saat ini. Yakni banyak hal yang sedemikian cepat membuat massa marah. Seperti kasus pembakaran bendera tauhid di Garut yang saat ini persoalan sedang ditangani pihak berwajib.

 

"Untuk kita, sudahlah hentikan pro kontra dan keributan seputar kasus tersebut lebih baik saling memaafkan. Hentikan keributan antar anak negeri karena tidak ada manfaatnya dan hanya menguras energi," pungkasnya.

Tags:

Berita Terkait