Hampir tiga bulan lagi, masyarakat yang berada di DKI Jakarta dapat merasakan Moda Raya Terpadu atau Mass Rapid Transit (MRT). Tepat pada Maret 2019, MRT Lebak Bulus-Hotel Indonesia mulai beroperasi.
Waktu tempuh antara Lebak Bulus dan Hotel Indonesia tersebut hanya sekitar 30 menit dengan waktu tunggu ditarget 5 menit. Hal ini dipercaya dapat mengurangi desak-desakan antar penumpang.
Hukumonline berkesempatan mencoba MRT dari Lebak Bulus-Hotel Indonesia, Selasa (11/12). Dalam uji coba, Direktur Utama PT MRT William P Sabandar membawa serta sejumlah rombongan baik dari masyarakat umum dan beberapa wartawan.
Sebelum memasuki area depo MRT Lebak Bulus, seluruh penumpang diminta memakai alat pelindung diri (APD) lengkap dari mulai helm, rompi proyek, hingga sepatu boot.
Kereta MRT yang telah menunggu awak rombongan masih mulus dan bersih. Lantainya pun masih ditutup kertas. Para rombongan beserta awak media tetap diminta melepas alas kaki yang digunakan. William mengatakan bahwa kereta merupakan unit baru.
Di dalam kereta, terasa perbedaan yang cukup signifikan dengan kereta KRL commuter line yang digunakan sehari-hari. Bangkunya berbahan fiber tanpa bantalan empuk seperti commuter line.
Di atas bangku tak ada tempat menaruh tas. Ini disebabkan perjalanan menggunakan MRT tak akan berlangsung lama. Sehingga William menyarankan bagi penumpang yang membawa tas untuk menaruh tasnya di bawah sehingga tidak mengganggu penumpang lain. “Tidak boleh menggantung tas, semua tas harus ditaruh di bawah,” kata William.