3 Agustus 2001 adalah tanggal bersejarah bagi Klinik Hukumonline. Inilah kali pertama, kami mengambil bagian dalam misi mencerdaskan bangsa di ranah hukum, salah satunya dengan rutin menjawab beragam permasalahan hukum yang dihadapi masyarakat. Sesuai tagline ‘Bikin Melek Hukum’, kami berkomitmen menjadi rujukan edukasi hukum bagi masyarakat; sekaligus menjembatani masyarakat dengan para praktisi dan profesional hukum.
Klinik Hukumonline sendiri merupakan rubrik tanya-jawab hukum berbasis digital, yang menyajikan berbagai jawaban atas permasalahan hukum dengan bahasa lugas dan mudah dimengerti. Jawaban yang diberikan senantiasa mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, pendapat ahli, penjelasan praktis, serta diperkaya dengan referensi hukum yang relevan. Adapun informasi yang diberikan tidak melulu dalam bentuk tulisan. Agar mudah dipahami, ada kalanya, kami mengemasnya dalam bentuk infografis, chatbot, videografis, video, hingga audio. Bahkan, baru-baru ini kami juga telah meluncurkan Hukumonline Podcast untuk menjangkau khalayak yang lebih luas.
Berbagai inovasi tersebut telah menjadikan Klinik sebagai rubrik yang paling digemari oleh pembaca Hukumonline. Pada bulan Oktober, tercatat lebih dari lima juta pembaca mengakses laman Klinik. Angka ini menyumbang lebih dari 73 persen dari keseluruhan pembaca Hukumonline. Hal ini menunjukkan bahwa Klinik telah menjadi referensi hukum utama, tepercaya, dan dekat di hati masyarakat.
18 tahun berjalan, Klinik Hukumonline telah memublikasikan sekitar 5.706 jawaban, dengan rata-rata pertanyaan sebanyak 300 hingga 500 setiap bulannya. Persoalan-persoalan ini berasal dari spektrum hukum yang bervariasi. Mulai dari perselisihan antartetangga, sengketa pertanahan, sengketa waris, hingga situasi kepailitan perusahaan. Beberapa pertanyaan juga menyasar isu-isu hangat tentang kenegaraan dan pidana. Tentu saja, hal ini tidak lepas dari kontribusi ujung tombak pertama Klinik, para awak Hukumonline yang berhimpun di dalam nama ‘Bung Pokrol’. Pokrol diambil dari istilah ‘pokrol bambu’ yang telah pernah digunakan untuk menyebut profesi penasihat hukum zaman Belanda. Pada masanya, inilah aktor penting dalam pelayanan hukum, sebab masyarakat masih merasa berjarak dengan advokat yang berizin.
Namun, Bung Pokrol bukanlah satu-satunya pihak yang berkontribusi dalam memberikan jawaban-jawaban bernas untuk Klinik Hukumonline. Kami juga dibantu oleh para Mitra Klinik yang berasal dari berbagai kantor hukum, lembaga riset, lembaga bantuan hukum, non-govermental organization (NGO), organisasi profesi, dan perguruan tinggi ternama di Indonesia. Berasal dari latar belakang kepakaran yang beragam di bidang hukum, sudah tentu—mereka adalah para profesional yang berdedikasi dan tidak perlu diragukan lagi rekam jejaknya.
Kami mencatat, di sepanjang Januari 2018 hingga Oktober 2019, telah ada 20 mitra yang aktif memberikan komitmen terbaiknya dengan menjawab berbagai persoalan hukum secara akurat melalui Klinik Hukumonline. Itu sebabnya, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi para Mitra Klinik, kami menyelenggarakan Apresiasi Klinik Hukumonline 2019. Mengusung tiga tema besar: edukasi, inspirasi, dan apresiasi, acara ini merupakan gelaran kedua, setelah perhelatan pertama diselenggarakan di tahun 2017. Namun, berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya, di tahun ini, para Mitra Klinik akan memperebutkan kategori penghargaan yang lebih beragam.
Pada akhirnya, melalui Apresiasi Klinik Hukumonline 2019, kami berterima kasih kepada jutaan pembaca setia serta para Mitra Klinik yang secara aktif berkomitmen untuk memberikan edukasi dan akses informasi hukum yang kredibel kepada masyarakat.