AAI FC:
Komunitas Advokat 'Gila' Bola
Komunitas

AAI FC:
Komunitas Advokat 'Gila' Bola

Manfaatnya tidak hanya kesehatan tetapi juga ilmu dan rezeki.

CR-16
Bacaan 2 Menit

Gagasan ini lalu ditindaklanjuti dengan menggelar beberapa kali latihan sepakbola bersama. Belakangan, mereka mulai berpikir sepakbola lapangan besar tidak cocok karena sebagian besar dari mereka umurnya tidak muda lagi. Seiring dengan berkembangnya olahraga futsal, maka pada awal 2006, sejumlah anggota DPC AAI Jakarta Pusat mulai bermain futsal. Dan kemudian terbentuklah AAI FC.

Susunan kepengurusan AAI FC

Executive Committee
James Purba, Fredy T Simatupang, Jandri Siadari, Arman Hanis, Nasrullah Abdullah, dan Darwin Aritonang

President
Misbach Gasma

Finance
Ruth Maria dan Ibra Fattah

Pelatih
Mario Sihotang

Equipment
Gangsar Suprasdiyanto dan Ozack Sihotang

Meskipun memiliki sususan pengurus yang lengkap, Misbah menegaskan bahwa AAI FC merupakan komunitas nonformal yang tidak mengikat. Sistem keanggotaannya pun terbuka. Siapa saja anggota AAI dapat ikut serta. Cara bergabungnya mudah, cukup datang ke lokasi latihan. 

“Komunitas ini non formal dan cair, tapi tidak mengurangi aktivitas kita karena di-support penuh oleh AAI dan PERADI (Perhimpunan Advokat Indonesia),” papar Partner pada firma Alfons and Partners ini.

Dari sisi manfaat, Misbah mengatakan kegiatan AAI FC tidak hanya membuat anggotanya sehat, tetapi juga mendatangkan rezeki dan ilmu pengetahuan hukum. Karena di sela-sela kegiatan, anggota AAI FC bisa saling berdiskusi. Bahkan ada yang akhirnya mendapat pekerjaan karena mengikuti kegiatan ini.

“Awalnya hanya ada beberapa Kurator di komunitas, tetapi karena yang lain mulai bergaul dengan kurator saat latihan akhirnya jadi pada ikut ujian kurator,” ujar Misbah memberi contoh.
AAI FC in action. Foto: RES

Animo dan Turnamen
“Keriangan bermain futsal ini ternyata menarik minat tidak hanya anggota AAI se-Jakarta pusat tetapi juga anggota AAI se-DKI,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait