Gatot Berikan Uang "Ngopi-Ngopi" Rp200 juta ke Rio Capella
Berita

Gatot Berikan Uang "Ngopi-Ngopi" Rp200 juta ke Rio Capella

Gatot mengaku curhat mengenai permasalahannya deng Rio di Hotel Mulia.

NOV
Bacaan 2 Menit
Gubernur Sumut nonaktif, Gatot Pujo Nugroho saat bersaksi di perkara Patrice Rio Capella, Senin (23/11). Foto: RES
Gubernur Sumut nonaktif, Gatot Pujo Nugroho saat bersaksi di perkara Patrice Rio Capella, Senin (23/11). Foto: RES
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) nonaktif Gatot Pujo Nugroho mengaku pernah memberikan Rp200 juta melalui istrinya, Evy Susanti dan Fransisca Insani Rahesti alias Sisca untuk Sekjen Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Patrice Rio Capella. Hal itu disampaikan Gatot saat bersaksi dalam sidang Rio di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (23/11).

Pemberian uang tersebut terjadi setelah pertemuan islah antara Gatot dan Wakil Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi yang juga dihadiri Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dan OC Kaligis di kantor DPP Nasdem di Gondangdia tanggal 19 Mei 2015. Namun, Gatot membantah jika pemberian uang itu merupakan inisiatif dirinya dan istrinya.

"Semua itu atas permintaan Sisca kepada saya melalui istri saya. Sisca bilang kepada istri saya, untuk uang ngopi-ngopi permintaan dari Rio. Yang pasti, sejak awal istri saya besarannya tidak tahu. Baru setelah ada pertemuan dengan Sisca, ketika istri saya membawa Rp150 juta, Sisca bilang sudah janji sama Rio Rp200 juta," katanya.

Gatot menjelaskan, permasalahan hukumnya di Kejaksaan Agung (Kejagung) sangat kental dengan nuansa politis. Sebab, pada awal penyelidikan, nama Gatot sudah disebut-sebut sebagai orang yang diduga melakukan tindak pidana atau tersangka. Padahal, belum ada satu pun saksi yang dimintai keterangan oleh Kejagung.

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pun juga sudah menyatakan tidak ada permasalahan. Gatot mendapat informasi bahwa permasalahan hukumnya di Kejagung merupakan salah satu ekses dari ketidakharmonisannya dengan Erry. Gatot bahkan mendengar informasi bahwa dirinya ditargetkan tidak akan lagi memimpin rapat dan upacara.

Mengetahui manuver-manuver Erry, Gatot meminta bantuan kepada penasihat hukumnya sekaligus Ketua Mahkamah Partai Nasdem, OC Kaligis, untuk mengislahkan dengan Erry yang juga kader Nasdem. Gatot diberi tahu oleh OC Kaligis bahwa yang bisa menjembatani dengan Jaksa Agung adalah Rio dan Sisca merupakan orang dekat Rio.

Lalu, Gatot bertemu dengan OC Kaligis, Rio, dan Sisca di Hotel Mulia, Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, Gatot menceritakan masalah ketidakharmonisannya dengan Erry kepada Rio. Mendengar cerita Gatot, Rio sempat menyampaikan bahwa Erry adalah orang baru di Nasdem dan tidak sepatutnya Erry melakukan hal seperti itu.

Sampai akhirnya, Gatot berhasil islah dengan Erry di Kantor DPP Nasdem. Menurut Gatot, islah itu bisa terlaksana berkat peran Rio, OC Kaligis, dan seseorang bernama Yuswan. Setelah islah, suasana jadi kondusif dan Gatot mulai melibatkan Erry untuk pengisian Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). "Pak Wagub juga relatif jadi lebih baik kepada saya," ujarnya.

Mengenai pemberian uang Rp200 juta kepada Rio melalui Sisca dibenarkan pula oleh Clara Widi Wiken, kakak Sisca. Clara menyatakan, Sisca sempat disuruh berbohong oleh Rio. Sekjen Nasdem itu meminta Sisca agar ketika diperiksa KPK, Sisca menerangkan jika yang diberikan bukan uang Rp200 juta, melainkan dokumen.

Atas permintaan Rio, lanjut Clara, adiknya berpikir ulang. Sisca tidak mau menuruti permintaan Rio dan kembali meminta bertemu Rio. Ketika itu, Rio memberikan dua buah sim card, serta telepon genggam untuk Sisca. Rio membuat skenario lain, yaitu Rio mengetahui pemberian uang, tetapi uang itu masih di Sisca dan belum sampai kepada Rio.

Uang Rp200 juta pun dikembalikan Rio kepada Sisca melalui sopirnya, Juvanes. Akan tetapi, menurut Clara, Sisca tetap tidak mau mengikuti skenario yang dibuat Rio. Sisca berinisiatif untuk menyerahkan uang Rp200 juta yang dikembalikan Rio kepadanya ke KPK. Sisca juga menerangkan peristiwa yang sebenarnya kepada penyidik KPK.

Menanggapi keterangan Clara, Rio membantah jika pengembalian uang ke KPK adalah inisiatif Sisca. Rio menegaskan, justru ia yang berinisiatif meminta Sisca untuk mengembalikan uang ke KPK. Namun, Clara bersikukuh, inisiatif pengembalian uang datang dari Sisca. "Tidak sama sekali (Rio menyarankan mengembalikan uang ke KPK)," ucapnya.

Uang ke Kejagung
Meski islah dengan Erry sudah tercapai, Gatot masih berupaya untuk memperjelas kedudukan perkaranya di Kejagung. Gatot mengaku sudah memberikan AS$150 ribu kepada OC Kaligis untuk lawyer fee. Ia tidak mengetahui secara detail untuk apa saja uang AS$150 ribu itu digunakan oleh OC Kaligis

Gatot mengaku dirinya hanya mendapat laporan dari OC Kaligis bahwa ada pemberian uang Rp500 juta kepada Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejagung, Maruli Hutagalung. Akan tetapi, ia tidak mengetahui maksud pemberian uang itu kepada Maruli. "Tanya sama Pak OC Kaligis," tuturnya.

Mengenai alasan Gatot meminta Rio untuk menjembatani dengan Jaksa Agung M Prasetyo, menurut Gatot, karena kapasitas Rio sebagai Sekjen Nasdem, sedangkan Prasetyo adalah kader Nasdem. Terkait keterangan Sisca di sidang sebelumnya yang menyatakan Evy sudah menyiapkan AS$20 ribu untuk Jaksa Agung, Gatot membantah. "Itu kan kata Sisca," tandasnya.
Tags:

Berita Terkait