IBA Undang Tujuh Advokat Muda Indonesia ke Jepang
Berita

IBA Undang Tujuh Advokat Muda Indonesia ke Jepang

Bebas biaya pendaftaran dan akomodasi. Kriterianya, berusia di bawah 35 tahun.

CR-16
Bacaan 2 Menit
Ketua Umum DPN PERADI Otto Hasibuan (kiri) mendampingi President IBA Michael Reynolds (tengah) di kantor DPN PERADI Jakarta, Kamis (10/4). Foto: RES
Ketua Umum DPN PERADI Otto Hasibuan (kiri) mendampingi President IBA Michael Reynolds (tengah) di kantor DPN PERADI Jakarta, Kamis (10/4). Foto: RES
Tujuh advokat muda beruntung yang memiliki keunggulan di bidang hukum akan memiliki kesempatan untuk menghadiri Konferensi Internasional International Bar Association (IBA) di Jepang pada 19-24 Oktober 2014. Informasi ini disampaikan langsung oleh President IBA Michael Reynolds saat bertandang ke kantor Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia (DPN PERADI), Kamis (10/4).

Diterima langsung oleh Ketua Umum DPN PERADI Otto Hasibuan, Michael mengatakan konferensi di Jepang nanti akan membahas sekitar 180 topik hukum terkait praktisi hukum internasional. Michael berharap advokat Indonesia dapat berpartisipasi dalam konferensi itu. Makanya, dia mengundang tujuh advokat muda dengan kriteria tertentu untuk hadir dalam konferensi internasional tersebut.

Dikatakan Michael, tujuh Advokat muda terpilih akan diberikan akomodasi serta bebas biaya pendaftaran senilai Rp40 juta, untuk mengikuti konferensi yang akan dihadiri oleh lebih dari 200 negara ini.

“Kami membuat undangan ini khusus untuk Indonesia, karena sesuai dengan diskusi kita dengan pihak Jepang (Jepang Bar Association, red) Indonesia sangat penting bagi kita, sehingga kita perlu memberikan kesempatan ini ke Indonesia,” ujar Michael kepada hukumonline, Kamis (10/4).

Lebih lanjut Michael menjelaskan, Indonesia penting karena merupakan negara besar yang memiliki jumlah Advokat terbesar di Asia. “Karena itulah kami perlu melakukan usaha yang lebih aktif, dan ini merupakan permintaan khusus dari pihak Jepang untuk memberikan perlakukan istimewa untuk Indonesia,” tukasnya.    

Untuk memilih tujuh Advokat ini, Michael meminta bantuan PERADI untuk menyaring sekitar 14 advokat muda yang sesuai dengan kriteria. Dari 14 kandidat yang disaring PERADI, IBA akan memilih tujuh nama. Kriteria yang ditetapkan IBA antara lain berusia di bawah 35 tahun, memiliki Bahasa Inggris yang baik, serta menonjol di bidang hukum yang digelutinya.

“Praktisi yang memiliki aspek Internasional, tetapi sebenarnya hampir semua praktik hukum memiliki aspek internasional. Mereka yang ingin mendapatkan kesempatan ini tidak harus Advokat yang bergelut di bidang hak asasi manusia, bisa financial services, Advokat akuisisi dan merger atau yang bergelut di bidang arbitrase,” jelas Michael.

Sementara itu, Ketua Umum DPN PERADI Otto Hasibuan memiliki kriteria tambahan untuk 14 advokat muda yang akan dipilih. “Tentu saja kita memilih tidak cuma faktor pintar Bahasa Inggris tetapi juga faktor partisipasinya dan keaktifannya selama ini di PERADI, juga apakah dia member kita atau tidak,” ungkapnya.

Menurut Otto, informasi tentang kesempatan mengikuti Konferensi Internasional IBA akan segera diumumkan kepada seluruh anggota PERADI serta cabang PERADI di seluruh Indonesia.

Soal acaranya sendiri konferensinya, Otto menilai Konferensi IBA sangat bermanfaat untuk advokat Indonesia karena ada banyak pengetahuan yang bisa didapat di acara tersebut. Konferensi ini juga akan memperluas jaringan dan memberikan pelajaran baru bagi advokat muda, apalagi lanjutnya ada seratus lebih topik hukum yang akan di bahas. 

“Ada Advokat dari seluruh dunia yang datang di acara ini, dan bukan hanya itu saja termasuk pejabat kehakiman, mahkamah agung dan pasti biasanya dibuka oleh perdana menteri atau presiden. Karena hampir semua kegiatan IBA biasanya dibuka oleh presiden dari negara yang menyelenggarakan, karena ini acara besar dan memiliki pengaruh,” papar Otto.

Harapan IBA 
Sebelumnya, Konferensi IBA pernah digelar di Dubai, Uni Emirat Arab pada tahun 2011. Saat itu, sekitar 100 advokat Indonesia berpartisipasi. Total partisipan Konferensi Internasional IBA di Dubai mencapai lebih dari 5.000 advokat dari seluruh dunia.

President IBA Michael Reynolds berharap tingginya jumlah Advokat Indonesia yang datang di Dubai pada 2011 dapat terulang di Jepang. “Tahun kemarin (2011) di Dubai ada 100 Advokat dari indonesia yang ikut serta dalam konferensi, tahun ini di Jepang saya harap paling tidak 80 sampai 100 orang dari Indonesia kembali ikut,” ujarnya.

Menjawab harapan Michael Reynolds, Otto mengatakan PERADI berencana mempromosikan acara IBA itu di kalangan advokat Indonesia. Otto mengimbau para advokat untuk pergi bersama menggunakan travel agent yang sama untuk menghemat biaya.
Tags:

Berita Terkait