Kerjasama OJK dan World Bank Rambah Asuransi Mikro
Berita

Kerjasama OJK dan World Bank Rambah Asuransi Mikro

OJK menilai World Bank memiliki orang-orang berpengalaman di sektor asuransi mikro.

FAT
Bacaan 2 Menit
Kerjasama OJK dan World Bank Rambah Asuransi Mikro
Hukumonline

Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Firdaus Djaelani mengatakan, OJK telah bekerjasama dengan World Bank terkait asuransi mikro. Kerjasama tersebut dibutuhkan lantaran World Bank dianggap memiliki orang-orang yang berpengalaman dalam mengembangkan sektor tersebut.

Sejumlah negara yang bisnis asuransi mikronya telah berkembang akibat campur tangan World Bank adalah India dan Filipina. “Karena World Bank banyak orang-orang yang berpengalaman mengembangkan asuransi mikro,” ujar Firdaus di Jakarta, Senin (17/6).

Selain itu, pengembangan asuransi mikro juga sesuai dengan rencana OJK. Menurut Firdaus, sejumlah kriteria dibutuhkan terkait dengan asuransi mikro ini. Seperti, produk dan pengurusan klaim yang mudah, uang pertanggungjawaban yang kecil, premi yang murah dan tidak melalui agen atau perbankan.

Salah satu yang ada di pemikiran OJK dengan pengembangan asuransi mikro ini adalah digandengnya Lembaga Keuangan Mikro (LKM) atau pegadaian. Apalagi, LKM ini akan masuk sebagai pihak yang diawasi OJK pada 2015 nanti. Hingga kini, OJK tengah menginventarisir keberadaan LKM yang ada di Indonesia.

Dengan adanya kerjasama ini, lanjut Firdaus, ke depan diharapkan LKM menjadi ujung tombak bisnis asuransi mikro hingga ke daerah-daerah. Menurutnya, dengan menggandeng LKM atau pegadaian, premi yang kecil tak akan tergerus jika menggunakan agen atau perbankan.

Firdaus mengatakan, meski ada rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sehingga memicu kenaikan inflasi, OJK tetap optimis bisnis asuransi mikro tetap berkembang. Kenaikan inflasi sendiri lebih dirasakan oleh masyarakat yang ada di perkotaan. Sehingga, target asuransi mikro ke daerah-daerah diharapkan tetap tercapai.

Atas dasar itu pula, pengembangan asuransi mikro ini akan dilakukan secara bertahap. “Premi Rp10 ribu sayarasa banyak orang-orang bawah mampu. Kita tetap optimis meski kenaikan BBM bisa picu inflasi hingga tujuh persen,” ujar Firdaus.

Tags: