Mengerjakan tugas akhir dengan beragam bentuknya merupakan kewajiban yang harus dituntaskan mahasiswa dalam rangka mendapat gelar sarjana dari perguruan tinggi termasuk bagi mahasiswa di fakultas hukum. Di antara topik yang menarik dikaji dałam penelitian tugas akhir ialah Hukum dan Sustainable Development Goals (SDGs).
“SDGs itu sudah menjadi komitmen global di seluruh dunia. Jadi seluruh negara anggota PBB itu telah sepakat untuk menegakkan SDGs dan memenuhi target capaiannya,” ujar Dosen dan Peneliti di Fakultas Hukum Universitas Airlangga (FH Unair) Jani Purnawanty dalam sebuah kesempatan, Selasa (10/10/2023) lalu.
Baca Juga:
- FH Universitas Brawijaya Resmikan Hukumonline Corner Pertama di Indonesia
- Bentuk Pendidikan Hukum Interdisipliner di FH Universitas Brawijaya
Setiap sektor SDGs disampaikan Jani mempunyai target capaian tahun yang berbeda satu sama lain. SDGs menjadi esensial mengingat keterhubungannya dengan hajat hidup banyak orang sedunia. Dengan kata lain, tidak lagi membedakan kondisi antar negara, aspek SDGs menjadi pentong mengingat keberadaannya untuk menjadi tujuan seluruh negara.
Terdapat 17 tujuan dan 169 target dari SDGs sebagai bentuk melanjutkan upaya dan pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) yang berakhir 2015 lalu. Dalam konteks Indonesia, pemerintah telah menerbitkan aturan terkait dengan salah satunya Perpres No. 111 Tahin 2022 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
“Kalau mau memotret capaian sebuah negara untuk mewujudkan SDGs, yang dilakukan adalah spot dulu mau SDGs yang mana? Lalu baru dilihat bagaimana aturan hukumnya. Misal pelaksanaan Indonesia terhadap SDGs nomor 7 tentang energi bersih dan terjangkau, dilihat apakah UU di Indonesia terkait migas dan energi sudah mengarah ke sana?”
Bila mahasiswa hakim hendak melakukan penelitian terhadap hukum dan SDGs, Jani mengingatkan mahasiswa untuk terlebih dahulu menentukan poin yang hendak menjadi fokus penelitian karena tidak dapat mengkaji SDGs secara umum. Jika tetap dilakukan berisiko penelitian menjadi tidak terfokus dan terlalu melebar.