Nasabah Prioritas Target Pembobolan
Berita

Nasabah Prioritas Target Pembobolan

Polri akan bekerjasama dengan PPATK untuk menelusuri aliran dana nasabah yang dibobol.

Rfq
Bacaan 2 Menit
Polisi sita tiga mobil mewah Melinda. Satu mobil SUV Hummer<br> H3, Mercedez S300, dan Ferrari. Foto: Sgp
Polisi sita tiga mobil mewah Melinda. Satu mobil SUV Hummer<br> H3, Mercedez S300, dan Ferrari. Foto: Sgp

Nasabah jumbo yang selama ini menjadi prioritas bagi bank kerap menjadi target atau korban pembobolan. Nasabah prioritas adalah nasabah yang menyimpan dana dalam jumlah besar di bank. Duit mereka inilah yang dibobol pelaku di Citibank. “Jadi, memang rekening-rekening prioritas,” jelas Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Anton Bahrul Alam.

 

Lantaran yang mereka simpan di bank berjumlah puluhan, bahkan ratusan miliar, duit ini rentan dibobol. Pelaku mengambil satu atau dua milliar dari setiap nasabah. “Bisa satu hingga dua miliar. Rekening besar,” kata Anton.

 

Anton memberi contoh pembobolan Citibank. MD dan D, dua pegawai bank yang diduga terlibat melakukan modus tersebut. Mereka diduga mengambil satu dua miliar dari duit nasabah prioritas. Kasus ini ditangani polisi setelah tiga orang nasabah prioritas melapor. Untuk sementara, polisi menduga duit yang berhasil dibobol MD –atas bantuan D—mencapai Rp17 miiar.

 

Selain untuk diri sendiri, polisi mencium sebagian dana nasabah yang berhasil dibobol dialirkan MD ke perusahaannya. Berkaitan dengan penggunaan untuk kepentingan diri sendiri, polisi sudah menyita tiga mobil mewah dari MD. Satu mobil SUV Hummer H3 yang diperkirakan berharga Rp3,4 miliar, Mercedez S300, dan Ferrari.

 

Berkaitan dengan aliran ke perusahaan MD, polisi masih menjalin kerjasama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). PPATK juga sudah menyatakan kesanggupannya membantu polisi melakukan penelusuran dan analisis.

 

Sejauh ini, kata Anton, polisi sudah memeriksa belasan saksi, termasuk suami dan anak MD. Untuk sementara polisi menyimpulkan MD tidak melakukan aksi pembobolan itu sendirian. “Dia tidak sendiri,” tandas Anton.

 

Berdasarkan hasil pemeriksaan, masih kata Anton, MD mengakui adanya keterlibatan orang lain. Salah satunya D, pegawai yang bekerja sebagai teller. Namun D belum ditahan karena polisi belum menemukan indikasi D ikut menikmati duit hasil pembobolan. D hanya diwajibkan melapor dua kali seminggu.

Halaman Selanjutnya:
Tags: