Peraih Honorable Mention Harvard MUN: Memupuk Ilmu Membangun Kerajaan
Berita

Peraih Honorable Mention Harvard MUN: Memupuk Ilmu Membangun Kerajaan

Bukan perkara mudah, lebih dari 50 kampus terbaik dunia berlomba-lomba mengirimkan delegasi terbaik mereka untuk bertanding. Bahkan butuh waktu 2 tahun bagi Andhika untuk berlatih.

Hamalatul Qurani
Bacaan 2 Menit
Andhika Putra Sudarman. Foto: FEB
Andhika Putra Sudarman. Foto: FEB

Menyabet gelar Honorable Mention di ajang sekelas Harvard National Model United Nation (HN MUN) bukanlah perkara mudah, lebih dari 50 kampus terbaik dunia berlomba-lomba mengirimkan delegasi terbaik mereka untuk bertanding. Hebatnya, di Tahun 2015 gelar tersebut berhasil direbut oleh mahasiswa jebolan FHUI, Andhika Putra Sudarman. Tak hanya itu, Andhika bahkan meraih lebih dari 15 penghargaan di level nasional dan internasional saat masih berstatus mahasiswa.

 

Sekadar informasi, gelar Honorable Mention setara dengan juara ketiga setelah gelar the Most Outstanding Delegates (kedua)dan Best Delegates (pertama). Gelar Honorable Mention yang pernah diraihnya tersebut, disebut Andhika sebagai pencapaian pertama dan tertinggi UI bahkan hingga saat ini. Tak tanggung-tanggung, Andhika mengaku butuh waktu 2 tahun lebih mempersiapkan diri untuk ajang bergengsi ini.

 

“Persiapannya 2 tahun lebih untuk berlatih public speaking, writing dan negotiating skill,” kata Andhika kepada tim Hukumonline Love of Law, Kamis (23/08).

 

Saat ditanya soal kunci keberhasilannya di ajang tersebut, Andhika menyebut karena ketertarikannya pada isu (water management & security) yang ia bawakanlah yang membuat ia bisa tampil maksimal. Saat melakukan sesuatu yang disuka dan mampu, kata Andhika, akan berbeda hasilnya dengan saat melakukan sesuatu yang disuka tapi tak mampu atau mampu tapi tak suka atau bahkan tidak mampu dan tidak suka.

 

“Minimal cari yang kita suka banget atau kita bisa banget, karena sekalipun kita hardwork untuk suatu hal tapi inget, talenta juga ga bohong. You’ll never become number one kalau kamu cuma ngandelin hard work,” tukas Andhika.

 

Satu hal yang perlu di-point out, kata Andhika, jangan lupa untuk menikmati proses. Pasalnya, seseorang akan gugup karena sangat takut saat berhadapan dengan lawan. Lantaran sangat bersemangatnya seseorang maka darahnya akan terpompa lebih cepat, sehingga saat mereka beradu di tingkat internasional mereka tidak bisa memaksimalkan potensi yang mereka miliki.

 

Layaknya seorang atlet, contoh Andhika, terkadang mereka akan kalah bukan karena lelah secara fisik, melainkan kelelahan secara mental yang berujung pada hilangnya self-confidence yang mereka miliki. Awal mula hilangnya kepercayaan diri itu, disebut Andhika berawal saat kita menilai seseorang based on their appearance, lalu menimbulkan ketakutan untuk menghadapi sang lawan.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait