Safari Pertama Hukumonline ke PN Rangkasbitung: Tangguh!
Utama

Safari Pertama Hukumonline ke PN Rangkasbitung: Tangguh!

Hanya ada empat hakim. Semuanya perempuan. Bertugas sambil hamil besar hingga mengasuh empat orang anak.

Normand Edwin Elnizar
Bacaan 2 Menit

Sejarah Panjang dari Masa Kolonial

Merujuk catatan sejarah resmi PN Rangkasbitung, lembaga pengadilan ini sudah berdiri sejak masa Pemerintahan Hindia Belanda. Nama yang digunakan saat itu adalah Landraad Serang, Rangkasbetoeng, en Pandeglang. Mr. R. Soekardono, pionir pakar hukum dagang yang juga Hakim Agung periode 1952-1963 pernah menjabat Wakil Ketua Landraad Serang, Rangkasbetoeng, en Pandeglang tahun 1923-1924.

Sejak masa kemerdekaan, PN Rangkasbitung telah berpindah daerah hukum Pengadilan Tinggi yang mengayominya sebanyak tiga kali. PN Rangkasbitung pernah ada di bawah kewenangan Pengadilan Tinggi Jakarta, Pengadilan Tinggi Bandung, dan kini di bawah Pengadilan Tinggi Banten.

“Hukumonline sudah lama ingin menggali kisah para hakim di balik toga hitamnya yang berwibawa. Kami berterima kasih sudah disambut untuk berkunjung,” kata Fathan kepada Ketua PN Rangkasbitung beserta jajaran hakim yang hadir dalam pertemuan ramah tamah itu. Safari ini diisi dengan diskusi ringan serta wawancara ekslusif bersama para hakim PN Rangkasbitung. Acara diakhiri dengan bertukar cendera mata.

Nah, nantikan kisah lengkap dari para srikandi PN Rangkasbitung di artikel feature khusus dari Hukumonline!

Tags:

Berita Terkait