Dalam siaran persnya, Kedutaan Besar (Kedubes) AS di Indonesia menjelaskan masalah kehalalan dan harga produk ayam dari AS. Keterangan ini agaknya untuk menangkis berita-berita yang menyebutkan bahwa daging ayam AS kemungkinan tidak mengikuti persyaratan halal. Pasalnya, daging ayam yang dikirim ke Indonesia semula akan dikirim ke Rusia yang tidak mensyaratkan kehalalannya.
Kejadian yang menimbulkan keprihatinan para pejabat Departemen Pertanian di Negeri Paman Sam itu muncul lebih dari 18 bulan lalu ketika sebuah kapal pengangkut daging ayam dari AS dalam kemasan berbahasa Rusia tiba di Indonesia.
Pemerintah AS yakin bahwa pengiriman tersebut telah disertai sertifikat halal dan Pemerintah Indonesia pun tidak pernah menemukan bukti yang bertentangan. Namun, kejadian ini tetap mendorong dilakukannya suatu pengkajian ulang yang tuntas mengenai sistem sertifikasi halal di AS
Sebelumnya, Kedubes AS telah memberikan keterangan bahwa selain sertifikasi halal bagi negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, AS juga memiliki Undang-Undang tentang Keamanan Makanan.
Status halal
Dalam keterangannya, Kedubes AS menjelaskan bahwa daging ayam AS merupakan daging ayam yang paling aman di dunia. "Semua potongan daging ayam yang dikirim ke Indonesia memenuhi persyaratan sertifikat halal yang dikeluarkan oleh Departemen Pertanian RI (Deptan) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI)," demikian Kedubes As dalam siaran persnya.
Pemerintah AS telah bekerja sama dengan Deptan dan MUI untuk membangun suatu jaringan pusat-pusat Islam AS yang memperoleh akreditasi dari Deptan dan MUI. Sampai sekarang, ada enam pusat Islam seperti itu di AS
Ketentuan sertifikat halal menyatakan bahwa seorang pengawas persyaratan halal harus memantau setiap tahap proses pemotongan ayam, mulai dari penyembelihan sampai dengan tahap penyimpanan akhir. MUI belum sekali pun mengeluarkan pernyataan keprihatinan mengenai sistem sertifikat halal AS ini sejak dibakukan pada Mei 2000.