BNN Amankan Kurir Narkoba Asal Pakistan
Aktual

BNN Amankan Kurir Narkoba Asal Pakistan

ANT
Bacaan 2 Menit
BNN Amankan Kurir Narkoba Asal Pakistan
Hukumonline
Badan Narkotika Nasional mengamankan kurir narkoba asal Pakistan yang mulai masuk ke Indonesia dan dua warga negara Indonesia (WNI) lainnya dalam sindikat narkotika.

Berdasarkan keterangan tertulis BNN di Jakarta, Selasa, kurir tersebut berinisial SUK alias UM yang diperintah oleh rekannya di Pakistan untuk menerima tas berisi narkoba dari seseorang di luar Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang dan menyerahkan kepada kurir lainnya.

Motifnya, yakni kebutuhan ekonomi yang menyebabkan SUK nekad ke Indonesia untuk menjadi kurir narkoba.

Diketahui SUK telah dua kali masuk ke Indonesia, pertama pada pertengahan 2013 dan usaha mereka berjalan mulus.

Pada misi pertama, SUK bertemu dengan pria Pakistan yang tak ia kenal di Bandara Soekarno-Hatta.

Pria tersebut menyerahkan sebuah tas kepada SUK, yang nantinya akan diberikan pada kurir lainnya.

Pada misi kedua, tepatnya enam bulan dari misi pertama pada 6 Januari 2014, SUK keembali ke Indonesia dan sempat transit di Thailand pada 7 Januari.

Pada 8 Januari 2014, SUK tiba di Bandara dan menjalankan aksinya, yakni menerima tas lalu menyerahkan kepada kurir lainnya bernama TR (50) di pelataran Hotel Novotel Mangga Dua, Jakarta pada Rabu (8/1) lalu.

Setelah menerima tas, TR langsung membawa tas ke rumahnya di kawasan Beji, Depok, Jawa Barat.

TR akhirnya berhasil dibekuk di rumahnya, Kamis (9/1) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB.

Dari tangan tersangka, petugas menyita heroin seberat 1.564,3 gram dan sabu seberat 942,2 gram.

Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap TR, diketahui dirinya bekerja atas perintah RLS (43) alias SA.

Selanjutnya, tim BNN melakukan pengembangan dan menangkap SA di rumahnya di perumahan Cinere pada pukul 01.30 WIB.

SA diketahui sudah berkecimpung dalam jaringan narkoba itu sejak Oktober 2013 dan mendapatkan upah sekitar Rp1 juta dari setiap transaksi.

Ia membagi dua uang tersebut dengan TR dan kepada petugas, ia mengaku terpaksa menjalankan bisnis ini untuk menghidupi kelima anaknya.

Sebelum menjalankan peran sebagai perantara peredaran narkoba, SA bekerja sebagai pengantar wanita-wanita tunasusila kepada pria asing.
Tags: