Pemerintah Pastikan Pertamina Kelola Blok Mahakam
Berita

Pemerintah Pastikan Pertamina Kelola Blok Mahakam

Harus tetap menggandeng Total E&P Indonesie.

KAR
Bacaan 2 Menit
Gedung ESDM. Foto: SGP
Gedung ESDM. Foto: SGP
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan pengelolaan Blok Mahakam pascahabis kontrak 2017 akan diserahkan kepada PT Pertamina(Persero). Kepala Unit Pengendali Kinerja Kementerian ESDM, Widhyawan Prawiraatmadja, mengatakan Pertamina akan menjadi pemegang saham mayoritas dan pengelola Blok Mahakam pascahabis kontrak pada 2017. Hanya saja, ia menambahkan, Pertamina tetap harus meyakinkan pemerintah terlebih dahulu.

Widhyawan mengatakan, yang harus diyakinkan Pertamina kepada pemerintah adalah kepastian bahwa pengelolaan Blok Mahakam oleh perusahaan plat merah itu merupakan keputusan yang terbaik bagi negara. Selain itu, Pertamina juga dimintamemastikan tidak adanya penurunan produksi migas setelah diserahkan. Menurut Widyawan, upaya itu bisa ditempuh Pertamina dengan menyerahkan proposal rencana pengelolaan secepatnya.

Ia menyayangkan, hingga kini Pertamina belum menyerahkan proposal rencana pengelolaan Blok Mahakam pascahabis kontrak.“Belum diputuskan, tapi semangatnya diberikan kepada Pertamina.,” katanya, Senin (24/11).

Sementara itu, terkait dengan pembagian besaran saham Widhyawan masih belum memastikan. Ia mengatakan, pemerintah menyerahkan keputusan itu kepada Pertamina. Hanya saja, Widhyawan mengingatkan Pertamina harus mempertimbangkan secara matang keuntungan-keuntungan yang diperoleh ketika bekerja sama dengan Total. Widhyawan melihat, ada keuntungan yang bisa diperoleh Pertamina dari opsi pertukaran (swap) dengan blok migas luar negeri yang dimiliki Total.

“Datangnya dari Pertamina tuh, mau join apa enggak join. Keterlibatan Inpex dalam Blok Mahakam pascahabis kontrak juga menjadi wewenang Pertamina. Tetapi, jangan bodoh. Seratus persen kalau tidak dapat apa-apa rugi dong,” ujarnya.

Ia menuturkan, jika Pertamina ingin mengelola sendiri Blok Mahakam maka ada hal krusial yang harus dipersiapkan. Menurutnya, sistem manajemen pengelolaan blok migas itu harus mulai dirumuskan. Pasalnya, Widhyawan yakin jika Total disingkirkan dari pengelolaan Blok Mahakam, perusahaan itu akan membawa seluruh karyawan inti yang memahami operasional blok.

“Kalau Total di situ, mereka akan memastikan yang jadi operator enggak sembarangan,” ungkapnya.

Pelaksana tugas Dirjen Migas Kementerian ESDM, Naryanto Wagimin, mengatakan bahwa sudah saatnya pemerintah mengedepankan kepentingan negara dalam menentukan keputusan perpanjangan kontrak migas. Oleh karena itu, ia menyebut Pertamina bisa mengelola Blok Mahakam. Bahkan, menurut Naryanto, pemerintah juga berharap Pertamina lebih mampu memaksimalkan transfer informasi dan teknologi di industri hulu Migas.

“Pertamina harus diberikan kesempatan untuk mengelola blok migas, tujuannya  dalam rangka menjaga produksi demi kepentingan negara. Dari target lifting migas sampai pendapatan negara,” katanya.

Namun, Naryanto mengatakan saat ini pemerintah belum memastikan status pengelolaan Pertamina di Blok Mahakam apakah seratus persen atau menggandeng operator lama. Ia menjelaskan, kini pemerintah masih menunggu penawaran saham dari Pertamina. Naryanto juga menambahkan, penawaran seratus persen dari Pertamina belum tentu disepkati.

“Pemerintah akan lihat dulu berapa penawaran dari Pertamina bisa seratus persen bisa 51 persen. Tapi yang pasti mereka harus menggandeng kontraktor sebelumnya,” ungkapnya.
Tags:

Berita Terkait