ESDM Perketat Pengawasan Distribusi Elpiji
Berita

ESDM Perketat Pengawasan Distribusi Elpiji

Pertamina jamin pasokan elpiji subsidi tersedia dan harga tak akan naik.

KAR
Bacaan 2 Menit
Gedung Kementerian ESDM. Foto: RES
Gedung Kementerian ESDM. Foto: RES
Kenaikan harga gas elpiji non subsidi 12 kg dikhawatirkan akan menyebabkan hijrahnya konsumen ke gas elpiji subsidi 3 kg. Diduga, kelangkaan elpiji 3 kilogram selama beberapa pekan terakhir di berbagai daerah. Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero), Ahmad Bambang, mengakui ada kekhawatiran masyarakat atas persediaan elpiji bersubsidi. Namun,ia meminta masyarakat untuk tidak panik.

“Tak perlu panik. Harga elpiji 3 Kg tidak naik. Stok elpiji melimpah," katanya di Jakarta, Selasa (3/3).

Bambang mengatakan, jika sulit mencari di pengecer, masyarakat bisa mencari stok gas 3 kg di stasiun pengisian bahan bakar umum Pertamina terdekat. Hanya saja, khusus di SPBU gas dijual dengan harga eceran tertinggi. Namun, Bambang juga menjamin stok ketersediaan gas 3 kg aman.

Menurut Bambang, Pertamina akan mengantisipasi kelangkaan. Ia mengatakan, pihaknya siap melakukan operasi pasar kapan pun jika terjadi kelangkaan.  Ia menekankan, perusahaannya akan menindak tegas pihak yang melakukan kecurangan.

Selain itu, perusahaan juga sudah menyiapkan layanan pengaduan melalui call center bebas pulsa milik Pertamina pusat ataupun Pertamina cabang. Oleh karena itu, Bambang meminta masyarakat untuk tak segan-segan melaporkan jika mengetahui adanya indikasi kecurangan.

“Segera laporkan jika ada pangkalan yang menaikkan harga melebihi harga eceran tertinggi pemda,” ujarnya.

Pengamat energi dari Reforminer Institute,Pri Agung Rakhmanto,mengingatkan agar pemerintah dan Pertamina lebih memperketat pengawasan untuk menekan migrasi 12 kg ke 3 kg. Dirinya juga meminta pemerintah agar menambah pasokan elpiji subsidi 3 kg pascakenaikan harga elpiji nonsubsidi 12 kg.

“Pemerintah sebaiknya menambah suplai elpiji 3 kg sebagai antisipasi potensi kelangkaan akibat kemungkinan beralihnya sebagian pengguna elpiji 12 kg ke 3 kg,” katanya.

Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral menegaskan bahwa persoalan pasokan merupakan kewenangan Pertamina. Kendati demikian, ia meyakini bahwa saat ini Pertamina menyuplai elpiji 3 kg lebih banyak dari biasanya. Selama Pertamina menjaga pasokan elpiji 3 kg, Sudirman optimis tak akan terjadi kelangkaan di masyarakat.

"Jadi yang penting menurut saya sepanjang Pertamina responsif, informasinya mengalir tidak ada halangan dan itulah kesempatan. Jadi kalau ada masalah atau halangan langsung di respon," jelas Sudirman.

Di sisi lain, menurut Sudirman, pemerintah juga akan ikut mengawasi pasokan elpiji. Pemerintah menurutnya memiliki fungsi kontrol terhadap distribusi elpiji. Terkait dengan hal itu, Kementerian ESDM akan mengawai agen dan penylur untuk memastikan distribusi berjalan lancar.

"Kita mengawasi ketat agen, penyalur supaya tidak ada pembelian yang berlebihan,” tambahnya.

Sudirman menjamin, semua dampak negatif dari adanya disparitas tersebut bisa hilang dengan cepat. Ia yakin kontrol dari pemerintah dapat membuat masalah yang timbul di masyarakat tidak berlarut-larut. Namun, ia juga berharap Pertamina sebagai perusahaan yang ditunjuk untuk memproduksi dan mendistribusikan gas Elpiji cepat bergerak.

“Pertamina harus responsif terhadap masalah yang muncul akibat migrasi tersebut. Langkanya Elpiji 3 kg karena jumlah permintaan bertambah, jangan sampai jumlah permintaan lebih tinggi dibanding dengan ketersediaan,” pungkasnya.
Tags:

Berita Terkait