Prof Melda Kamil Ariadno: Menuju Kejayaan Indonesia Menjadi Negara Poros Maritim Dunia
Berita

Prof Melda Kamil Ariadno: Menuju Kejayaan Indonesia Menjadi Negara Poros Maritim Dunia

Ada lima tantangan yang mesti dihadapi Indonesia.

Oleh:
CR19
Bacaan 2 Menit
Prof. Melda Kamil Ariadno. Foto: Facebook
Prof. Melda Kamil Ariadno. Foto: Facebook

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki lebih dari 17.000 pulau. Luas lautnya pun hampir dua kali lebih luas dibandingkan luas daratannya. Tak hanya itu, sumber daya yang bisa dimanfaatkan dari laut pun juga sangat luar biasa. Belum lagi, pelayaran internasional juga menjadikan wilayah perairan Indonesia sebagai persimpangan urat nadi perdagangan dunia.

Seluruh potensi itu dimanfaatkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Karenanya, Jokowi merancang gagasan untuk mewujudkan Indonesia menjadi “Poros Maritim Dunia”. Melalui “Lima Grand Design”, Jokowi fokus untuk membangun kembali budaya maritim, membangun kedaulatan pangan laut, pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim, kerjasama di bidang kelautan dan membangun pertahanan maritim.

Prof Melda Kamil Ariadno mengapresiasi cita-cita Jokowi yang berusaha mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Namun, Melda menyadari bahwa dalam mewujudkan ini membawa konsekuensi yang tidak sedikit mengingat sektor laut telah cukup lama diabaikan oleh sebagian besar rezim pemerintah Indonesia pada masa sebelumnya.

“Presiden Joko Widodo memberikan presentasi yang menarik dalam forum KTT Asia Timur ke-9 di Myanmar, 13 November 2014 yang lalu. Pesan yang disampaikan kepada peserta KTT sangat jelas bahwa Indonesia ingin mewujudkan tujuan idealnya sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, yaitu menjadi poros maritim dunia (maritime fulcrum),” katanya saat berpidato dalam upacara pengukuhan dirinya sebagai Guru Besar dalam Bidang Hukum Internasional, di FH UI, Sabtu (3/10).

Dalam pidatonya, Melda memaparkan potensi-potensi yang dimiliki Indonesia dalam mewujudkan Indonesia menjadi poros maritim dunia. Cita-cita Jokowi, katanya pada dasarnya bukan hal yang sulit untuk diwujudkan. Namun, kenyataan yang terjadi menunjukkan bahwa Indonesia saat ini belumlah menjadi negara maritim, apalagi menjadi poros maritim dunia. “Kelima agenda (grand design) merupakan agenda yang besar dan membutuhkan kesiapan yang matang dari Indonesia untuk mewujudkannya,” ucapnya.

Lebih lanjut, untuk mewujudkan lima grand design itu, Melda melihat ada sejumlah tantangan yang mesti diselesaikan oleh Indonesia. Pertama, membudayakan kembali budaya maritim. Belakangan ini, masyarakat kurang peduli terhadap wawasan bahari yang ada. Sehingga, perlu ditumbuhkan kembali kesadaran mengenai konsepsi negara kepulauan mulai sejak dini.

Selain itu, ke depan Indonesia juga memerlukan sumber daya manusia yang memiliki kesiapan dalam dunia maritim. Antara lain, terkait keahlian di bidang kelautan mulai dari yang besifat teknis, teknologi, sampai ahli strategi dan juga hukum laut internasional. “Mewajibkan pemahaman mengenai hukum laut setidaknya pada level universitas dan pejabat Pemerintahan khususnya di bidang yang terkait laut,” sarannya.

Tags:

Berita Terkait